Jakarta (ANTARA News) - Pernyataan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Tifatul Sembiring soal syarat calon presiden mesti bergelar Ph.D (Doktor) dan berusia di bawah lima puluh tahun bisa menimbulkan sikap tak simpatik, kata pengamat politik dari LIPI Siti Zuhro. Siti, di Jakarta, Kamis, mengatakan, cara-cara memunculkan wacana yang menohok lawan politik seperti itu bisa mengundang sikap tidak simpati dari masyarakat. Seharusnya, kata Siti, Tifatul lebih intensif memunculkan wacana program terbaiknya ke publik ketimbang harus membuat pernyataan yang kontraproduktif. Tifatul membuat "heboh" dengan menyatakan syarat calon presiden harus bergelar Ph.D meski kemudian dibantah. Ia juga membuat Mega Pantun yang diduga untuk menyerang Megawati, yang sebelumnya sempat menantangnya untuk bersaing. Khusus soal calon presiden, dalam Mukernas PKS di Makassar bulan lalu Ketua Majelis Syuro PKS Ustaz Hilmi Aminuddin dengan tegas melarang anggota PKS terlibat dalam proses dukung mendukung calon presiden dan wakil presiden karena fokus PKS memenangkan pemilu legislatif. Pernyataan Hilmi dikeluarkan sehari setelah Tifatul menyampaikan bahwa PKS hanya akan mendukung capres yang berusia di bawah 50 tahun. Dalam struktur PKS posisi Ketua Majelis Dewan Syuro tertinggi sedangkan Presiden adalah eksekutif yang tunduk pada ketentuan majelis syuro.(*)

Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2008