Depok (ANTARA News) - Ketua MPR Hidayat Nur Wahid menyatakan, kekayaan alam Indonesia, belum dikelola dengan benar, seperti adanya kasus perusahaan tambang batu bara yang belum membayar royalti atau pajak kepada negara senilai Rp7 triliun. "Andaikata dana itu berhasil dikembalikan ke kas negara dan digunakan untuk program pengentasan kemiskinan atau pemberian beasiswa untuk mahasiswa tak mampu, maka manfaatnya akan sangat besar," katanya. Ia mengemukakan hal itu dalam sambutan penutupan Pendidikan Kepemimpinan Nasional (PKN) yang diadakan Program Pembinaan Sumber Daya Manusia Strategis (PPSDMS) Nurul Fikri, di Balai Sidang Universitas Indonesia (UI), Depok, Jabar, Minggu. Hidayat mengatakan, sebagian dari bangsa Indonesia merasa malu kalau disebut Indonesia, karena masih merajalelanya korupsi dan meluasnya kemiskinan. Rasa malu itu, kadang mengalahkan rasa bangga sebagai warga negara yang memiliki keragaman budaya dan kekayaan alam melimpah. Karena itu, lanjut dia, ia berharap mahasiswa terus mengembangkan integritas diri dan kepedulian sosial, agar dapat berperan aktif memulihkan martabat bangsa dengan prestasi dan pengabdian di berbagai bidang. Sementara itu, Rektor Universitas Paramadina, Dr Anies Baswedan yang menjadi pembicara dalam diskusi bertema "Transformasi Generasi Pemimpin Muda", mengatakan, bangsa Indonesia sedang mengalami pasang naik generasi kepemimpinan baru. Ia mengatakan, saat ini generasi 1945 telah berlalu, pemimpin angkatan 1966 tersisa beberapa gelintir. "Kita saat ini menantikan lahirnya pemimpin generasi baru yang bisa disebut angkatan 1998," katanya. "Pemilu 2009 adalah momentum transisi setelah satu dasawarsa reformasi, apakah pemimpin muda sanggup melanjutkan estafeta perjuangan," tambahnya. Menurut dia, lapis kepemimpinan baru tak hanya berasal dari kalangan politisi, tapi peluang lebih luas justru di sektor bisnis, sehingga kompetisi sesungguhnya bukan antarpelaku domestik. "Kita tidak boleh jago kandang, karena kompetitor kita berasal dari negara lain yang sekarang melihat Indonesia sebagai pasar yang amat besar," katanya. Anies yakin dalam waktu 10-20 tahun ke depan Indonesia akan menjadi negara maju yang sejajar dengan Cina, India, atau bahkan Amerika Serikat.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2008