Jerusalem,(ANTARA News) - Menteri Pertahanan Israel Ehud Barak, Ahad, mengatakan bahwa operasi militer berskala besar sekalipun di Jalur Gaza takkan menghentikan serangan roket dari wilayah yang dikuasai HAMAS tersebut. Gencatan senjata yang diperantarai Mesir di Jalur Gaza, yang berlaku pada Juni, secara efektif menghentikan serangan, kata Barak dalam satu wawancara dengan stasiun televisi lokal Channel 10. Ditambahkannya, ia berharap gencatan senjata itu akan berlangsung selama satu tahun. Jika pasukan Israel melancarkan operasi militer di daerah kantung Palestina tersebut, negara Yahudi itu "harus mencapai gencatan senjata" dan "harus bersepakat dengan pihak yang sama seperti sebelumnya", kata mantan perdana menteri Israel tersebut --yang telah berulangkali berbicara mengenai serbuan yang mungkin dilakukan oleh Israel. "Sekalipun pasukan Israel tetap berada di sana selama dua tahun dan menghancurkan rejim HAMAS hingga kantor terakhir dan aktivis terakhirnya, sebagai akibatnya Israel mengendalikan rakyat lain di luar keinginan mereka, dan rakyat Palestina, ketika mereka membandingkan keduanya, akan memilih HAMAS ... dan bukan mereka yang membicarakan perdamaian," katanya seperti dikutip kantor berita Xinhua. Ia merujuk kepada kubu moderat Fatah. Sejak penarikan secara sepihak Israel pada 2005 dari jalur pantai itu, gerilyawan Palestina telah seringkali menyerang wilayah Israel selatan dengan roket dan bom mortir, hingga penerapan gencatan senjata saat ini --yang dikatakan Barak telah mengurangi serangan roket dari Jalur Gaza dari "ratusan jadi hanya beberapa serangan". Catatan sejarah memperlihatkan pasukan Israel mampu menghentikan serangan roket hanya selama mereka berada di Jalur Gaza, demikian laporan harian lokal Ha`aretz.(*)

Editor: Aditia Maruli Radja
COPYRIGHT © ANTARA 2008