Paris, (ANTARA News) - Presiden Georgia, Mikheil Saakashvili, dan Menteri Luar Negeri Perancis, Bernard Kouchner, hari Senin diterbangkan keluar dari kota Gori, Georgia, yang terletak di dekat perbatasan Ossetia Selatan. "Keadaannya tegang, relatif berbahaya," kata seorang jurubicara Kementerian Luar Negeri Perancis di Paris. Kouchner diterbangkan ke kota Rusia Vladikavkas, dan dari situ ia akan melanjutkan perjalanan ke Moskow, kata jurubicara itu. Menurut laporan surat kabar Perancis Le Figaro, sebuah helikopter yang tidak diketahui asalnya mengangkut aparat-aparat keamanan. Para pengawal membawa kedua politikus itu ke sebuah kendaraan lapis baja. Saakashvili dan Kouchner telah mengunjungi korban-korban konflik di Gori. Presiden Perancis Nicolas Sarkozy, yang saat ini memimpin Uni Eropa, diperkirakan tiba di kawasan itu pada Selasa. Sementara itu, Kementerian Pertahanan Rusia hari Senin membantah klaim Georgia bahwa pasukan Rusia menduduki kota Gori, kata Kantor Berita Interfax. "Pasukan tidak menduduki kota Gori. Informasi ini tidak sesuai dengan kenyataan," kata seorang jurubicara Kementerian Pertahanan Rusia kepada Interfax. Pasukan Rusia, kata kementerian itu, juga tidak berniat menyerang Tbilisi, ibukota Georgia, kata kantor berita itu. "Kami tidak berencana dan tidak pernah memiliki rencana untuk bergerak maju ke Tbilisi," kata Interfax mengutip seorang pejabat kementerian itu. "Jelas bahwa kepemimpinan Georgia sedang dilanda kepanikan," tambah pejabat itu. Pasukan Rusia dilaporkan telah membom sejumlah sasaran di Gori dan Tbilisi.(*)

Editor: Aditia Maruli Radja
COPYRIGHT © ANTARA 2008