Tbilisi, (ANTARA News) - Presiden Georgia Mikheil Saakashvili mengatakan, Georgia akan meninggalkan Persemakmuran Negara Merdeka (CIS), yaitu kelompok regional negara-negara bekas-Soviet. "Kami telah mengambil keputusam: Georgia akan meninggalkan CIS," katanya di TBilisi, Selasa, kepada kerumunan 100.000 orang di depan gedung parlemen Georgia. "Kami minta Ukraina dan negara lainnya untuk mengikuti keputusan kami.Uni Soviet, selamat berpisah selamanya". Pertempuran antara Rusia dan Georgia meletus pekan lalu setelah militer Georgia melancarkan serangan untuk membawa Ossetia Selatan, yang memisahkan diri awal 1990-an, kembali di bawah kekuasaan pemerintah (Georgia). Rakyat Georgia dari semua usia berjalan bergegas ke salah satu jalan utama di ibukota, tempat lautan bendera bergelombang di atas kerumunan orang dan sukarelawan yang membagi-bagikan bebas T-shirt yang mengatakan: "Kita bersama. Kita bersatu". Saakashvili, wajahnya tergurat dengan emosi, melakukan pidato yang menantang yang menyatakan bahwa Georgia yang "kecil" akan selamat. "Sasaran pasukan bersenjata Rusia adalah kemanusiaan dan kebebasan," teriaknya. "Perjuangan kita melawan Rusia adalah perjuangan antara David dan Goliath. Dan David akan menang! Kita akan menang!" Georgia menyatakan kemerdekaan pada 1991 setelah bubarnya Uni Soviet.(*)

Pewarta: adit
Editor: Aditia Maruli Radja
COPYRIGHT © ANTARA 2008