Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah menetapkan jumlah indikatif penerbitan surat berharga syariah negara (SBSN) atau sukuk negara dalam mata uang rupiah pada 26 Agustus 2008 nanti sebesar Rp5 triliun. "Target indikatif SBSN rupiah yang akan diterbitkan adalah Rp5 triliun," kata Dirjen Pengelolaan Utang Depkeu, Rahmat Waluyanto usai public expose penerbitan SBSN di Jakarta, Kamis. Sejumlah kalangan, kata Rahmat, memang menyebutkan bahwa potensi permintaan terhadap SBSN cukup besar karena meskipun diterbitkan dalam rupiah, namun peminatnya juga berasal dari investor Surat Berharga Negara (SBN) konvensional. "Investor asing yang selama ini terjun di SBN konvensional juga menyatakan ketertarikannya pada SBSN. Minat investor asing sangat besar, investor dalam negeri tak boleh kalah karena masa penawarannya juga hanya sekitar seminggu saja," kata Rahmat. Selain akan menerbitkan SBSN rupiah pada Agustus ini, pemerintah juga akan menerbitkan SBSN valas pada Oktober nanti. "Rencana penerbitan SBSN rupiah maupun valas akan termasuk dalam rencana penerbitan netto SBN dalam APBN 2008 sebesar Rp117 triliun," katanya. Untuk SBSN rupiah, pemerintah menetapkan masa penawaran mulai 15 hingga 21 Agustus 2008, penjatahan 22 Agustus 2008, penerbitan resmi pada 26 Agustus 2008, dan pencatatan di BEI pada 27 Agustus 2008. Pemerintah telah menunjuk tiga agen penjual SBSN rupiah yaitu PT Danareksa, PT Mandiri Sekuritas, dan PT Trimegah Securities.(*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2008