Jakarta (ANTARA News) - Bagi banyak mantan pejabat, perpindahan dari masa kerja yang penuh jadwal ketat ke masa pensiun bisa jadi menyiksa, namun hal itu tidak berlaku bagi mantan Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Marsekal (Purn) Djoko Suyanto. Bagi Djoko, yang menjadi salah satu penerima Bintang Mahaputera Adipradana pada 15 Agustus 2008, kehidupan sebagai warga biasa memberikannya kenikmatan hidup. "Saya sekarang mengantar anak dan istri saja, istilahnya `ternak teri`, dan saya menikmati hal yang dulu terlewatkan itu," katanya di Istana Negara, Kamis, usai menerima bintang jasa itu bersama-sama AM Fatwa dan mantan Menteri Agama (Menag), M. Tholhah Hasan. Ketika ditanya pers, apakah tertarik terjun ke bidang politik seperti yang dilakoni sejumlah purnawirawan TNI lainnya menjelang pemilihan umum (Pemilu) 2009, Djoko menyatakan, tidak tertarik. "Nggak, nggak. Lebih enak jadi warga biasa saja dan ternak teri tadi itu," ujarnya. Ia juga menyatakan, sangat tersanjung atas bintang jasa yang dianugerahkan oleh pemerintah, karena menurutnya selama ini ia menjalankan tugas sesuai dengan kemampuannya. "Saya tidak pernah bermimpi dan membayangkan untuk mendapatkan bintang jasa setinggi ini," kata mantan penerbang pesawat tempur itu. Djoko Suyanto juga pernah menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) pada 2005, dan Panglima TNI pada 2006. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2008