Jakarta, (ANTARA News) - Ketua DPR Agung Laksono menyatakan prihatin globalisasi di berbagai bidang di dunia ini telah menimbulkan dampak negatif berupa munculnya "kolonialisme gaya baru", terutama melalui politik, ekonomi dan budaya. Agung Laksono di Gedung DPR/MPR Jakarta, Jumat, menyatakan, berkembangnya gejala tersebut sangat merugikan kepentingan dan kedaulatan negara-negara berkembang. Indonesia masih dalam masa transisi yang diwarnai agenda-agenda besar, yaitu reformasi, demokratisasi dan restrukturisasi dalam membangun Indonesia baru. Gerakan itu, katanya, harus tetap berada dalam konsensus fundamental yang telah diletakkan pendiri republik. "Artinya, apa yang kita tata dan bangun kembali, harus tetap bertumpu, merujuk dan mengacu kepada nilai, jatidiri dan konsensus dasar kebangsaan," katanya. Karena itu, keinginan untuk mewujudkan stabilitas nasional yang kondusif dan pertumbuhan ekonomi yang mampu memperkuat fondasi perekonomian nasional. Pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia, perlu terus dikembangkan dan didukung semua pihak. Persoalan yang demikian besar, kata Agung, hanya dapat dihadapi dengan tekad, semangat dan kekuatan besar untuk mengatasi dan menyelesaikannya. Salah satu kekuatan besar yang perlu dibentuk, katanya, adalah peneguhan kembali ikatan batin atau komitmen segenap komponen bangsa kepada cita-cita nasionalnya sebagai jatidiri bangsa.(*)

Editor: AA Ariwibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2008