Bandarlampung, (ANTARA News) - Sebanyak empat orang korban tewas dan 15 penumpang lainnya yang luka-luka akibat kecelekaan kereta api (KA) di perlintasan Bumi Manti, Kampung Baru, Kota Bandarlampung, Sabtu pagi, dibawa ke RS Imanuel Bandarlampung. Para korban itu langsung mendapatkan penanganan dari tim medis dan pramedis RS Imanuel, sementara para keluarga korban kecelakaan itu tampak memenuhi rumah sakit itu untuk mendapatkan informasi tentang nasib keluarganya. Korban tewas, berdasarkan data sementara RS Imanuel, adalah Wahab, Waratno, Zulkarnaen, dan Yusuf (karyawan restorasi KA Limex). Korban luka-luka sebanyak 15 orang, yakni Slamet, Riza, Agung, Agus, Azwar, Robi, Sandi, Sunardi, Fauzie, Suhartono, Mayadi, Etikasim, Kartini, dan Arsyad. Nama korban tewas dan korban luka-luka masih bisa berubah, karena belum nama-nama korban itu belum semuanya mendapatkan konfirmasi dari pihak keluarganya. Sementara itu, para korban luka ditempatkan di ruang UGD RS Imanuel untuk mendapatkan penanganan, sementara korban meninggal ditempatkan di kamar jenazah rumah sakit tersebut. Ruang UGD itu tampak dipenuhi dengan pengunjung yang hendak mencari anggota keluarganya. Para korban tabrakan itu juga mendapatkan kunjungan dari istri Gubernur Lampung, dan Kadis Kesehatan Pemdaprov Lampung. Dengan didampingi Direktur RS Imanuel, dr Andreas Andoko, mereka mengunjungi korban luka dan keluarga dari korban tewas. Kecelakaan kereta api itu terjadi di perlintasan KA Bumi Manti, Kampung Baru, Bandarlampung, sekitar pukul 07.00 WIB tak jauh dari kompleks Kampus Universitas Lampung (Unila). Namun pihak PT KAI di Lampung, menyatakan bahwa kecelakaan itu bukanlah tabrakan antara KA batubara rangkaian panjang (Babaranjang) yang berangkat dari Bandarlampung menuju Sumatera Selatan (Sumsel) dengan KA kelas bisnis (Limex) dari Palembang, Sumsel ke Lampung, melainkan akibat KA Limex itu yang harus berhenti mendadak sehingga gerbongnya saling bertabrakan.(*)

Editor: Aditia Maruli Radja
COPYRIGHT © ANTARA 2008