Yogyakarta (ANTARA News) - Pemerintah perlu melakukan penelitian secara lebih mendalam terkait dengan kontroversi keberadaan pahlawan pembela tanah air (Peta) Supriyadi, sehingga nantinya tidak keliru dalam menetapkan keputusan apakah Andaryoko Wisnuprabu yang mengaku dirinya Supriyadi memang pahlawan Peta atau bukan. "Perlu ada penelitian lebih jauh agar keputusan pemerintah nanti tidak keliru terkait dengan kontroversi Supriyadi ini," kata Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X di Yogyakarta, Sabtu. Menurut Sultan, selama ini keberadaan pahlawan Peta Supriyadi memang tidak jelas. "Apabila yang bersangkutan sudah meninggal, dimana makamnya juga tidak jelas," katanya. Karena itu, kata dia, pemerintah juga harus melihat faktor tersebut sebelum menentukan benar atau tidak pengakuan Andaryoko Wisnuprabu sebagai pahlawan Peta Supriyadi. Ia mengingatkan pemerintah jangan sampai keliru dalam menentukan keputusannya, karena jika keliru akan ditertawakan orang. Sebab, keputusan pemerintah juga akan membawa implikasi yang cukup signifikan bagi sejarah bangsa. "Pemerintah harus berhati-hati dalam melakukan penelitian mengenai pengakuan Andaryoko itu, dan pemerintah jangan tergesa-gesa memberikan pernyataan menyangkut pahlawan Peta Supriyadi, mengingat keberadaannya sudah puluhan tahun tidak diketahui," katanya. Kata Sultan, pahlawan Peta Supriyadi pada waktu itu `hilang` dan tidak diketahui keberadaannya. "Tetapi, setelah hilang puluhan tahun, tiba-tiba sekarang muncul pengakuan dari Andaryoko Wisnuprabu sebagai pahlawan Peta Supriyadi. Ini harus diteliti," katanya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2008