Jakarta (ANTARA News) - Kementerian BUMN memasukkan dua anak perusahaan PT PLN yaitu PT Indonesia Power dan Pembangkit Jawa Bali (PJB) dan PT Garuda Indonesia melakukan privatisasi melalui pola penjualan saham ke publik (IPO) pada tahun 2009. "Insya Allah, Garuda dan dan dua anak perusahaan PLN yaitu Indonesia Power dan Pembangkit Jawa Bali bisa go public," kata Menneg BUMN Sofyan Djalil, usai Upacara HUT RI-36 di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Minggu. Pada tahun 2008 Kementerian BUMN mengusulkan setidaknya 34 BUMN masuk program privatisasi, 11 perusahaan di antaranya mekanisme privatisasinya dilakukan melalui IPO. Menurut Sofyan Djalil, berdasarkan identifikasi sejumlah perusahaan yang restruturisasi usahanya sudah rampung akan didominasikan IPO tahun depan. Garuda misalnya jika restrukturisasi perusahaan diselesaikan, sahamnya dapat dilepas ke pasar modal. Sedangkan Indonesia Power dan PJB, ujar mantan Menteri Kominfo ini, berpotensi melepas sahamnya hingga 30 persen ke pasar saham untuk memperoleh dana sekitar Rp10 triliun. "Indonesia Power butuh dana untuk ikut berpartisipasi membangun pembangkit listrik," kata Sofyan. Namun sebelum Indonesia Power melakukan IPO, perusahaan ini terlebih dulu menyelesaikan hubungannya dengan PT PLN. Adapun utang PT PLN kepada Indonesia Power mencapai sekitar Rp18 triliun. Sesungguhnya rencana IPO Indonesia Power sudah berlangsung sejak dua tahun lalu, namun ditunda hingga batas waktu yang tidak ditentukan sambil menunggu penyelesaian pembangunan proyek listrik 10.000MW. "Dengan dana yang diperoleh dari IPO, Indonesia Power berpeluang mendapatkan proyek pembangkit listrik 10.000 MW tahap kedua, minimal setengahnya," kata Sofyan. Lebih lanjut dijelaskan, di sektor perbankan belum ada perusahaan yang masuk nominasi selain BTN. "Kalau BTN bisa masuk tahun ini (2008) silahkan, tetapi saya pikir agak berat...," katanya. Menurut catatan, 11 perusahaan yang masuk daftar IPO 2008 yaitu PT Asuransi Jasa Indonesia, BTN, Krakatau Steel, PTPN III, PTPN IV, PTPN VII, PT Semen Baturaja, PT Waskita Karya, PT Sucofindo, PT Surveyor Indonesia, PT Pembangunan Perumahan. Krakatau Steel, PTPN III, PTPN IV dan PTPN VII, dan BTN telah lebih siap masuk bursa setelah dilakukan persiapan dan kajian mendalam, namun tinggal menunggu rekomendasi DPR.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2008