Jakarta (ANTARA News) - Anak-anak zaman sekarang tidak lagi terlalu mengenal budaya bangsanya, sehingga Retnosari Widowati (Eno Sigit) mencoba megenalkan anak-anak terhadap kebudayaan melalui ratusan ribu balon. "Kita beli 200.000 balon," kata cucu mantan Presiden Soeharto (almarhum) tersebut berkaitan dengan acara hiburan keluarga yang bakal digelar di Istora Senayan, Jakarta pada 28-31 Agustus 2008. Dalam acara itu, anak-anak dikenalkan ke miniatur rumah adat Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Papua , Jawa, Bali dan DKI Jakarta, Tugu Monas, Burung Garuda, dan Pertanian Mini, yang semua dibangun menggunakan balon. "Mengapa balon? Karena anak-anak identik dengan balon. Maksud saya, tidak ada anak-anak yang tidak suka balon," kata Eno. Di dunia anak buatan Eno itu juga dibangun kebun binatang mini dan panggung pertunjukan untuk pementasan operet, tarian tradisional, seperti Tari Saman, Yamko Rambe dan Paduan Suara Purwacaraka Tomang. "Lebih dari itu, kita juga mengadakan berbagai permainan tradisional, antara lain congklak, merdeka atau lompat tali-untain karet gelang, hong atau petak umpet, yang saat ini sudah tidak dikenal oleh anak-anak," demikian Eno. Harga tiket masuk "Dunia Anak" dijual seharga Rp75.000 hingga Rp100.000. Khusus rombongan pelajar sekolah (SD) diberikan potongan harga. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2008