Jakarta (ANTARA News) - Delegasi Pemerintah Iran belajar tentang program dan kebijakan keluarga berencana (KB) dan kesehatan reproduksi di Indonesia, 27 - 25 Agustus 2008. Delegasi yang terdiri lima pejabat tersebut dipimpin Wakil Kepala Departemen Pendidikan Kesehatan Iran, Safoura Dejpasand dan diterima Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Pusat Dr Sugiri Syarief, MPA di Jakarta, Selasa. Sugiri dalam sambutannya mengatakan, Indonesia ditetapkan satu dari empat pusat pelatihan program KB di dunia oleh PBB sejak 1994 yang hingga 2008 telah melatih 4.376 peserta dari 97 negara dari benua Asia, Eropa, Afrika dan Amerika. Dia memberikan penghargaan kepada delegasi Pemerintah Iran yang memberikan kepercayaan kepada Indonesia sebagai tempat mempelajari program KB dan kesehatan produksi. Indonesia merupakan negara dengan luas wilayah besar yang terdiri sekitar 17.000 pulau, 33 provinsi, 460 kabupaten/kota dan 60.000 desa serta berpenduduk sekitar 219 juta jiwa saat ini merupakan nomor empat setelah China, India dan Amerika Serikat (AS). Indonesia melaksanakan program KB sejak 1971 yang saat itu angka kesuburan wanita (TFR - Total Fertility Rate) mencapai 5,6 dan pada tahun 2005 telah menurun TFR menjadi 2,6 atau setiap ibu usia subur memiliki anak rata-rata 2,6 saat ini. Sugiri mengatakan, Indonesia menargetkan penururunan TFR menjadi 2,1 pada tahun mendatang dan meningkatkan jumlah peserta KB dari pasangan usia subur yang saat ini baru 61,4 persen dari 42 juta keluarga menjadi 70 persen dalam tahun mendatang. Pertumbuhan penduduk Indonesia saat ini 1,3 persen per tahun atau menurun dibanding tahuan 1970 mencapai 2,8 persen dan diprogramkan pada tahun 2020-2025 pertumbuhan pendudk menjadi 0,92 persen per tahun. Jumah kelahiran di Indonesia setiap tahun mencapai 4,2 juta bayi, sedang pertambahan penduduk secara keseluruhan (dikurangi yang meninggal) mencapai 3,2 juta jiwa. Sementara itu, Ketua Delegasi Iran Safoura Dejpasand mengatakan negaranya yang kini memiliki jumlah penduduk sekitar 70 juta jiwa dengan pertumbuhan pendudukan 2,0 persen per tahun, sehingga pihaknya ingin belajar dari Indonesia untuk menurunkan jumlah kelahiran di Iran dan ng sistem penyuluhan KB untuk bagi kauma wanita dan pria di negaranya. Delegasi KB Iran selama di Indonesia akan mengunjungi kantor LSM PKBI Jakarta, kegiatan ibu-ibu PKK, Posyandu dan Puskesmas di Jakarta, serta meninjau kegiatan remaja masjid, pondok pesantren dan bertemua dengan para tokoh agama dan tokoh masyarakat di Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta dan melakukan 'studi tour' di Bali.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2008