Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perminyakan Sri Lanka AHM Fowzie yang mewakili presiden Sri Lanka telah menghadiri resepsi diplomatik yang diselenggarakan KBRI Colombo pada 17 Agustus lalu di Ceylon Continental Hotel sebagai tamu kehormatan. Selain Menteri Fowzie, resepsi itu juga dihadiri kalangan korps diplomatik, para pejabat tinggi, pengusaha dan akademi, demikian siaran pers KBRI Colombo yang diterima ANTARA News di Jakarta Selasa. Dalam sambutannya, Dutabesar RI untuk Colombo Djafar Husein mengatakan hubungan Indonesia dan Sri Lanka sebenarnya telah terjalin lama, jauh sebelum diformalkan dalam bentuk pembukaan hubungan diplomatik tahun 1952. "Hubungan bilateral kedua negara selama ini berjalan baik. Kedua negara saling mendukung dan bekerja sama di berbagai fora regional maupun internasional," katanya. Selain itu masyarakat keturunan Melayu di Sri Lanka merupakan bukti bahwa hubungan antara masyrakat kedua negara telah berlangsung lama. Menteri Fowzie dalam pidato balasannya juga menyatakan kedua negara negara menjalin hubungan erat. Menurut dia, dalam waktu dekat pemerintah kedua negara akan menandatangani nota kesepahaman mengenai pembentukan komite bersama untuk memerangi terorisme internasional. KBRI Colombo juga melaksanakan upacara kenaikan bendera pada Minggu pagi yang dipimpin Duibes Djafar Husein dan diikuti oleh masyarakat Indonesia di Sri Lanka, kalangan pemerhati dan undangan tertentu. Stasiun televisi nasional Sri Lanka Rupavahini menayangkan pesan 17 Agustus 2008 yang disampaikan Dubes Djafar. Sejumlah media cetak setempat menerbitkan beberapa artikel mengenai Indonesia.(*)

Pewarta: rusla
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2008