Tokyo (ANTARA News) - Toyota Motor Corp., Rabu, mempertimbangkan kenaikan harga jual produknya 1-3 persen di Jepang karena melonjaknya biaya pengadaan baja. Menurut harian bisnis Nikkei, produsen otomotif utama Jepang itu mulai memberitahukan kepada dealer afiliasinya mengenai rencana kenaikan harga itu. Kenaikan 1-3 persen itu akan diberlakukan untuk mobil hybrid Prius dan truk Dyna, menurut harian itu tanpa menyebutkan nara sumbernya. Harga bijih besi, bahan utama pembuatan baja, melonjak dalam beberapa tahun terakhir karena naiknya permintaan, terutama dari India dan China. "Kami menyadari kondisi terkini mengenai makin tingginya harga bahan baku," kata juru bicara Toyota, Hideaki Homma seperti dilaporkan AFP. Dia mengatakan, pejabat senior Toyota mencari cara menaikkan harga di pasar lokal untuk mengantisipasi lonjakan biaya bahan baku meski keputusan menaikkan harga itu belum diambil. Melonjaknya harga bahan baku muncul karena meroketnya harga bahan bakar dan melemahnya perekonomian yang memberatkan penjualan produsen otomotif Jepang, terutama truk dan SUV di AS. Nissan, produsen otomotif terbesar ketiga Jepang, mengindikasikan bahwa mereka menunggu keputusan Jepang untuk menaikkan harga kendaraan produksinya. (*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2008