Jakarta (ANTARA News) - Badan Pusat Statistik (BPS) memperkirakan anggaran yang dibutuhkan untuk pelaksanaan sensus penduduk 2010 yang mencakup seluruh wilayah di Indonesia sekitar Rp5-6 triliun, sehingga survei akan dapat menghasilkan data yang seakurat mungkin. "Itu anggaran total untuk pembuatan detil dan pelaksanaan sensus penduduk, tapi tidak hanya untuk 2010 karena kita sudah mulai persiapan sejak 2008 sampai selesai proses penghitungan," kata Sekretaris Utama Bappenas, Subagio Dwijosumono, di Jakarta, Rabu. Dijelaskannya, pada tahun-tahun awal ini, pihaknya akan lebih banyak melakukan pelatihan para pencacah dan proyek-proyek pendahuluan. "Untuk pelaksanaan sensus penduduk 2010 nanti kita butuh sekitar 450.000 pencacah," katanya. Mengingat keterbatasan sumber daya manusia BPS yang hanya sekitar 13.000 orang, BPS berencana mempekerjakan mitra-mitra pencacah di luar BPS. "Yang pasti tidak ada mitra pencacah yang tidak dilatih dulu serta pasti menggunakan pedoman dan `questioner` yang baku," tambahnya. Ditambahkannya, mitra pencacah tersebut akan tersebar di seluruh Indonesia dan dari berbagai profesi, termasuk mahasiswa dan ibu rumah tangga. "Siapapun bisa melamar, tapi kita sendiri sudah mempunyai daftar catatan mitra yang ada selama ini," jelasnya. Subagio mengatakan, selain sensus penduduk, BPS juga melakukan sensus ekonomi dan pertanian sebagai sensus khusus setiap 10 tahun. Jumlah penduduk Indonesia berdasarkan survei penduduk 2000 sekitar 202 juta penduduk. (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2008