Jakarta (ANTARA) - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menginginkan Bahasa Indonesia dapat dikembangkan untuk mempersatukan warga Jakarta.

Saat memberi sambutan dalam upacara memperingati Hari Sumpah Pemuda Ke-91, Anies menjabarkan caranya yakni menyerap kosa kota dari berbagai macam bahasa daerah agar kaya diksi.

"Alhamdulillah itu efektif sekali. Sampai dengan hari ini, dengan adanya bahasa persatuan, Bahasa Indonesia, maka begitu banyak hal di Indonesia bisa diselesaikan dengan jauh lebih mudah," ujar Anies di Lapangan Silang Monas Selatan Jakarta, Senin.

Baca juga: Upacara sumpah pemuda, Anies tekankan kebijakan berkeadilan di Jakarta

Anies mengatakan salah satu kalimat paling penting dalam peristiwa Sumpah Pemuda adalah merumuskan bahasa persatuan, Bahasa Indonesia. Di kalimat paling bawah, lokasinya di Negeri Jakarta.

Ia mencontohkan, misalnya dalam rapat MPR, DPR, dan sidang-sidang lainnya, semua cukup menggunakan satu bahasa. Bahkan dalam perselisihan antara kelompok di satu daerah, dalam perundingan bisa berkumpul menggunakan Bahasa Indonesia.

"Dengan cara seperti itu, maka persatuan kita akan terus bisa dirawat melalui bahasa. Jadi bahasanya harus berkembang," ujar dia.

Baca juga: Kantor Bahasa Jambi ajak milenial terdepan kawal Bahasa Indonesia

Sebelumnya, Anies meresmikan Ratangga sebagai nama rangkaian Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta, sebelum menjalani uji coba terbatas pada akhir Desember 2018, kemudian beroperasi pada pertengahan Maret 2019.

Nama Ratangga terinspirasi dari puisi dalam kitab Arjuna Wijaya dan Kitab Sutasoma yang dikarang oleh Mpu Tantular. Dalam Bahasa Jawa Kuno, Ratangga memiliki arti kereta perang yang identik dengan kekuatan dan pejuang.

Baca juga: Memaknai Sumpah Pemuda dan perlunya merawat bahasa persatuan
 

Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Edy Sujatmiko
COPYRIGHT © ANTARA 2019