Lebak, (ANTARA News) - Karena mengalami gizi buruk, seorang anak usia bawah lima tahun (Balita) dirawat secara intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Adjidarmo Rangkasbitung, Kabupaten Lebak. Takludin (4) warga Cibees, Desa Sawarna, Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, terjangkit penyakit paru-paru dan demam tinggi. "Saat ini pasien kondisinya sangat parah," kata Kepala Bagian Humas RSUD Adjidarmo Rangkabtiung, Kabupaten Lebak, Rostarina, Rabu. Saat dibawa ke rumah sakit berat badannya tidak sesuai dengan usianya yang mencapai 10 kg. Oleh karena itu, petugas UGD terus melakukan penanganan serius agar ia bisa bertahan hidup. Akan tetapi, hingga saat ini ia sudah sedikit bisa bernapas. "Saya kira jika terlambat penanganannya, bisa jadi balita tersebut tidak bisa tertolong lagi," katanya. Menurut dia, sebagian besar pasien gizi buruk yang dirujuk ke rumah sakit dalam kondisi parah sehingga petugas medis bekerja keras untuk menyelamatkan nyawa pasien. Apalagi, mereka sudah terserang penyakit penyerta seperti TB, paru-paru, mencret, diare, demam tinggi, pneumonia dan jantung. "Saya seringkali meminta kepada petugas puskesmas agar secepatnya membawa pasien gizi buruk jika terserang penyakit," ujarnya. Dia menyebutkan, dalam kurun lima bulan terakhir penderita gizi buruk yang meninggal dunia di rumah sakit mencapai lima balita. "Kalau mereka cepat dirujuk tentu bisa mengurangi angka kematian" katanya. Sementara itu, Ahmad keluarga pasien gizi buruk menyatakan, pihaknya terpaksa membawa keponakannya ke rumah sakit karena di rumah sudah hampir seminggu belum sembuh. "Saat ini kondisi pasien gizi buruk sudah bisa bergerak dan bernapas setelah dirawat di rumah sakit," katanya.(*)

Editor: AA Ariwibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2008