Banda Aceh (ANTARA News) - Sekawanan gajah Sumatera (Elephas Maximus Sumatranus) kembali turun ke pemukiman penduduk mengobrak-abrik hektaran tanaman pertanian warga di kawasan Gunung Kabong, Kemukiman Pantee/Ligan, Kabupaten Aceh Jaya. Salah seorang tokoh masyarakat Aceh Jaya Iskandar Musa kepada ANTARA di Banda Aceh, Jumat petang melaporkan kawanan gajah liar itu muncul lagi merusak tanaman pertanian penduduk baru dua hari lalu, setelah hampir sebulan satwa liar dilindungi itu keluar dari daerah tersebut. Beberapa waktu lalu, kawanan gajah yang berjumlah delapan ekor itu, dua diantaranya masih kecil-kecil, akhir-akhir ini sering dipergoki masyarakat petani, terutama di kawasan Pantee Rambong, SP-V Unit Pemukiman Transmigrasi (UPT) Patek, sekitar 120 km barat Banda Aceh. Menurut Iskandar Musa, salah seorang staf penyelamat lingkungan (FFI) kini berada di lokasi gangguan gajah, namun tidak mampu berbuat apa-apa karena kawanan gajah liar tersebut terus mengobrak-abrik tanaman penduduk, sedangkan upaya menghalau kehabitatnya secara tradisional belum berhasil. "Para petani sudah berulang kali mengusir kawanan gajah tersebut secara tradisional, namun tidak bertahan lama dan sekitar sebulan kemudian sudah muncul lagi," tambahnya. Masyarakat petani di kawasan Pantee Purba/Ligan, khusus warga Desa Ie Jeureungeh dan SP-V Patek sudah kewalahan menghadapi gangguan gajah yang akhir-akhir ini karena setiap bulan turun dan mengobrak-abrik tanaman pertanian warga, seperti pohonan pisang dan tanaman perkebunan lainnya. "Kami sudah hilang akal dan kalau kawanan gajah tersebut terus merusak tanaman pertanian, kami akan meracun atau membuat perangkap agar kawanan gajah tersebut mati dan hilang dari daerah ini," kata Iskandar Musa mengutip pernyataan salah seorang warga Pantee Purba/Ligan. Gajah Sumatera sangat menyukai makanan dedaunan umbut-umbut muda dan berbagai jenis palma tanaman merambat atau rumput-rumputan dan juga tanaman pertanian, seperti pisang dan jagung. Karena dirasakan enaknya makanan tersebut maka akhirnya sering "menyerbu" daerah pertanian. Kalangan penyayang bintang menyebutkan, seringnya kawanan gajah Sumatera turun dan mengobrak-abrik tanaman pertanian warga di wilayah Aceh Jaya karena ketenangan hidup dialam habitatnya mulai terganggu diduga akibat masih maraknya illegal logging. Pada tahun-tahun sebelumnya, kawanan gajah jarang sekali turun dan mengobrak-abrik tanaman pertanian di wilayah permukiman penduduk Pantee Purba/Ligan karena selain persediaan makanan dialam habitatnya masih banyak juga ketenangan hidup tidak terganggu suara bising mesin pemotong kayu (chainsaw).(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2008