Padang (ANTARA News) - Bahan bakar minyak (BBM) jenis premium habis pada SPBU sepanjang ruas Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) tengah mulai dari Muaro Kalaban, Kota Sawahlunto- Sungai Rumbai, Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat, sepanjang hari Minggu. Iwan, pengemudi kendaraan mini bus, rute Jambi - Padang, Minggu, menyebutkan, SPBU mulai dari Sungai Rumbai - Muara Kalaban memajang tulisan bensin habis, namun solah masih ada. "Awak (saya) terpaksa membeli bensin eceran pada pedagang di sekitar SPBU itu, dengan harga Rp8.000 per liter," katanya. Petugas SPBU itu, demikian Iwan, mengaku bensih habis sejak pagi hari. Petugas SPBU itu memgaku, alokasi bensin biasany dua tangki, dalam beberapa hari terakhir hanya diberi satu tangki. Terbatasnya pasokan BBM tidak hanya terjadi di kawasan Kabupaten Dharmasraya, tetapi juga ditemukan pada sejumlah SPBU di Kabupaten Sijunjung dan di Muaro Kelaban, Kota Sawahlunto. Seorang petugas SPBU di Muaro Kelaban, Sawahlunto, enggan disebut namanya menuturkan, kondisi terjadi menipisnya stok BBM jenis premiun sudah berlangsung sejak akhir pekan. Kondisi itu, tejadi karena pasokan dari Pertamina sering terlabat dan jatah dibatasi juga. "Kita hanya bisa menjelaskan kepada konsumen, agar tetap bersabar antri," katanya. Secara terpisah, sebelumnya pihak PT Pertamina (Persero) wilayah Sumbar, menyatakan, BBM cukup aman untuk memenuhi permintaan konsumen di wilayah Provinsi Sumatera Barat, menjelang ramadhan. Sales Refresentatif (SR) BBM Ritel PT Pertamina wilayah Sumbar, Nafwan Tanjung, mengatakan, stok BBM menjelang ramadhan diperkirakan aman. Nafwan menjelaskan, posisi BBM jenis premium yang ada di Depot Pertamina Bungsu Teluk Kabung Padang, pada (20/8) masih tersedia sebanyak 23.055 KL, dalam prediksinya mencukupi kebutuhan hingga masuknya ramadhan. Dia memperkiran, kapal pengangkut premium akan masuk pada 3 September 2008, sedangkan untuk BBM jenis solar masih tersedia stok pada posisi (20/8) berjumlah 39.239 KL dan diprediksi akan masuk pada 6 Semptember 2008.(*)

Pewarta: adit
Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2008