Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah diminta agar menciptakan pusat-pusat ekonomi baru mendampingi yang sudah ada, terutama di Pulau Jawa, mengingat masih tingginya disparitas atau kesenjangan ekonomi antar-daerah. "Pemerintah bisa menciptakan sumber pertumbuhan baru yang langsung berhadapan dengan pusat ekonomi dunia, seperti Koridor Selat Malaka dan wilayah metropolitan Batam-Bintan," kata Dekan FSUI, Bambang Brodjonegoro, dalam sebuah seminar tentang pembangunan daerah di Jakarta, Senin. Dia menyebutkan, Koridor Selat Malaka yang dimaksud terbentang dari Sabang hingga Dumai yang memiliki potensi besar menyaingi pusat ekonomi di Singapura dan Malaysia. "Kalau ada jembatan yang menghubungkan Batam dan Bintan serta pelabuhan yang besar, dua wilayah ini juga akan jauh lebih besar dari Singapura," jelasnya. Dia mengusulkan, wilayah-wilayah tersebut menjadi kawasan ekonomi khusus (KEK) yang telah memiliki potensi untuk dikembangkan dalam waktu segera. Selain pembentukan pusat ekonomi baru, Bambang juga mengusulkan adanya terobosan-terobosan baru pemerintah daerah terkait pengadaan infrastruktur yang dibutuhkan, seperti listrik, jalan dan pelabuhan. "Diperlukan pula manajemen daerah dari sisi pasokan untuk menjaga inflasi lokal serta manajemen lokal sisi pasokan untuk mempromosikan pertumbuhan ekonomi daerah," katanya. Yang penting juga dalam wacana pengurangan kesenjangan antar daerah, jelasnya, adalah harmonisasi prioritas nasional, provinsi dan lokal. Pemerintah juga perlu menetapkan standar minimum pelayanan publik bagi pemerintah daerah agar jelas "outcome" yang dihasilkan, imbuhnya. "Kinerja daerah harus diukur dari PDB, rasio pengangguran, dan rasio kemiskinan," jelasnya. (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2008