Solo (ANTARA News) - PT Kereta Api Indonesia (KAI) menegaskan, akan menolak pengembalian tiket selama angkutan lebaran tahun ini untuk mengikis peran calo di seluruh stasiun. "Pengembalian tiket yang selama ini dipotong biaya administrasi tertentu, untuk tahun ini kami tiadakan," kata Dirut PT KAI, Ronny Wahyudi di sela kunjungan kerja Menteri Perhubungan Jusman Syafii Djamal ke sejumlah daerah di Jawa Tengah dan Jawa Timur, Rabu. Menurut Ronny, selama ini para calolah yang membeli puluhan tiket dengan berbagai cara dan dijual dengan harga mencekik leher kepada para penumpang yang belum punya tiket. "Saat hari H keberangkatan mereka jual tiketnya dan jika tidak laku, pada beberapa jam sebelumnya dikembalikan atau ditukar di loket," katanya. Direktur Operasi PT KAI, S. Ramadhan menyatakan, pada saat mereka menukar tiket biasanya "bekerjasama" dengan orang dalam. "Ini yang juga kami antisipasi. Jika kedapatan orang kami terlibat, laporkan. Tindakan tegas sudah kami siapkan," kata Ramadhan. Oleh karena itu, keduanya menghimbau agar masyarakat tidak tergiur dengan penawaran para calo meski tiket KA reguler habis. Saat hari H keberangkatan, lanjut Ronny, PT KAI masih menyiapkan dua kereta tambahan pada masing-masing kereta, selain KA Lebaran. "Memang posisi hari ini (27/8), hampir seluruh KA reguler, khususnya kelas eksekutif sudah hampir habis," kata Ramadhan. PT KAI sejak tahun lalu sudah menerapkan pembelian tiket secara on line pada beberapa stasiun dan agen perjalanan dan sudah bisa dibeli/booking 30 hari sebelum keberangkatan. BUMN Perkeretaapian itu pada angkutan lebaran tahun ini, tidak lagi menggunakan lokomotif kecil, tetapi hanya yang besar-besar saja. Dengan demikian, PT KAI hanya mengoperasikan total lokomotif sebanyak 183 saja, sedangkan tahun lalu 188 unit. Akibatnya, rangkaian dari masing-masing KA reguler yang dioperasikan menjadi maksimal yakni 14 rangkaian KA dari kondisi di luar angkutan lebaran yang biasanya 12 gerbong/kereta. Pada angkutan lebaran tahun ini, tambah Ronny, PT KAI akan mengoperasikan KA reguler 212 KA dan 11 KA Tambahan Lebaran sehingga total menjadi 223 KA, sedangkan tahun lalu hanya 222 KA. "Itu semua belum termasuk KA Sapujagat," katanya. Sedangkan, total jumlah penumpang yang diangkut PT KAI diperkirakan mencapai 2,9 juta orang atau naik lima persen dari tahun lalu sebesar 2,8 juta orang. Dari jumlah itu, sekitar 2,1 juta adalah penumpang kelas ekonomi yang tarifnya tidak mengalami kenaikan tahun ini, sedangkan sisanya kelas bisnis 575 ribu dan 384 ribu kelas eksekutif.(*)

Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2008