Jakarta (ANTARA News) - Rencana PT Garuda Indonesia melepas sahamnya ke publik (IPO) tahun 2009 mendapat lampu hijau dari pemerintah. "IPO Garuda akan masuk Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan perusahaan pada tahun 2009," kata Direktur Operasional Garuda, Ari Sapari kepada ANTARA News, di Jakarta, Rabu. Usai rapat dengan Menneg BUMN Sofyan Djalil bersama direksi dan komisaris Garuda, Ari mengatakan, persiapan untuk IPO sedang dilakukan. "IPO merupakan bagian dari upaya perusahaan memperoleh dana untuk pembiayaan kembali (refinancing) perusahaan," kata Ari. Sebelumnya, Menneg BUMN Sofyan Djalil menyatakan Garuda merupakan satu nominasi BUMN yang akan masuk dalam privatisasi tahun 2009. IPO Garuda merupakan bagian dari restrukturisasi perusahaan yang saat ini memasuki penyelesaian. Kinerja keuangan Garuda dalam satu tahun terakhir membaik, tercermin dari laba bersih 2007 sebesar Rp258 miliar. Tiga tahun sebelumnya rapor keuangan perusahaan penerbangan "pelat merah" ini masih defisit Rp811,3 miliar (2004), Rp688,4 miliar (2005), Rp197 miliar (2006). Perusahaan setidaknya membutuhkan dana sekitar 400 juta dolar AS agar keuangan terus positif, sementara pemerintah hanya mampu memberi suntikan sekitar 100 juta dolar AS. Dalam satu diskusi belum lama ini, Dirut Garuda Emirsyah Satar mengatakan, opsi IPO Garuda sedang dibicarakan antara pemerintah dengan DPR. Emirsyah tidak berani memperkirakan berapa jumlah saham yang akan dilepas ke publik, termasuk jumlah saham yang akan diperoleh dari rencana aksi korporasi tersebut. Akan tetapi katanya, jumlah saham yang diprivatisasi tidak boleh melebihi 51 persen, pemerintah harus tetap mayoritas. Selain berencana IPO, Garuda sedang merestrukturisasi utang sekitar 800 juta dolar AS terdiri atas utang kepada European Credit Agency (ECA) dan utang Floating Rates Notes (FRN) kepada kreditur di Singapura, serta utang kepada pihak lokal seperti Bank Mandiri dan PT Pertamina. (*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2008