Banda Aceh (ANTARA News) - Partai politik baik nasional maupun lokal peserta Pemilu 2009 di Provinsi Nanggroe Aceh melakukan silaturrahmi dan mereka sepakat menciptakan pesta demokrasi secara damai di daerah itu. Silaturrahmi yang diprakarsai Aceh Peace Resource Center (APRC), Forum Komunikasi dan Koordinasi (FKK) Desk Aceh, dan Komisi Independen Pemilihan (KIP) NAD itu hanya dihadiri 20 dari 43 partai yang berlangsung di Banda Aceh, Rabu. Pada pertemuan tersebut para parpol sepakat membentuk forum bersama untuk memecahkan persoalan di lapangan yang dilakukan masing-masing kader partai. Sekretaris eksekutif APRC, Yarmen Dinamika menyatakan, forum bersama tersebut selain sebagai ajang silaturrahmi juga dalam rangka menciptakan pemilu jujur, adil dan demokratis serta menjaga perdamaian yang abadi di Aceh. Forum tersebut dibentuk karena akhir-akhir ini sering terjadi pembakaran dan pencabutan bendera partai serta intimidasi terhadap kader partai yang dilakukan partai lainnya, katanya. Mengingat hingga saat ini Panitia pengawas Pemilu (Panwaslu) belum terbentuk, diharapkan dengan adanya forum bersama partai politik bisa mengurangi peristiwa yang dapat mengganggu pelaksanaan Pemilu di Aceh, katanya. "Kehadiran forum bersama tersebut bukan mengambil alih tugas Panwaslu, tapi hanya sekedar untuk menyelesaikan permasalahan di antara sesama partai," ujarnya. Yarmen menyatakan, pertemuan tersebut akan dilanjutkan pada tanggal 2 September 2008 untuk membahas draf ikrar bersama para parpol dan calon anggota legislatif. Pada ikrar tersebut antara lain mereka menolak cara-cara kekerasan dalam menyelesaikan permasalahan antara peserta Pemilu maupun yang terkait sengketa hasil Pemilu dengan mengedepankan musyawarah dan proses hukum sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, katanya.(*)

Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2008