Jakarta, (ANTARA News) - PT Pertamina meminta PT PLN segera membayar utang pembelian bahan bakar minyak (BBM) yang sampai kini sudah mencapai Rp40 triliun. Direktur Keuangan Pertamina Frederick Siahaan di Jakarta, Kamis, mengatakan, nilai utang tersebut merupakan akumulasi sejak 2006. "Kenapa kalau utang batubara dia bayar, tapi Pertamina tidak," katanya. Menurut dia, mekanisme penyelesaian melalui penerbitan surat utang PLN hanya berjumlah Rp5 triliun, sedang sisanya masih belum ditentukan. Pertamina, lanjutnya, berharap PLN mengeluarkan "letter of credit" (L/C) atau pemerintah mengeluarkan jaminan pembayaran guna menyelesaikan utang tersebut. Frederick juga menambahkan, pemakaian solar PLN dengan alpha lima persen juga sudah melebihi kuota tahun 2008 sebesar 5,8 juta kiloliter.(*)

Editor: AA Ariwibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2008