Jambi (ANTARA News) - Manajemen Sriwijaya Air menjamin semua biaya perawatan penumpang maupun keluarga petani yang di rawat RS Asia Medika, akibat musibah terperosoknya pesawat jenis boeing 737-200 PK-CJG, nomor penerbangan SJ 062, pada Rabu (27/8), di Bandara Sultan Thaha Jambi. "Kami merasa prihatin atas kejadian itu dan semua biaya perawatan serta biaya hidup dan pendidikan anak keluarga Seno (50) petani yang menjadi korban musibah itu ditanggung Sriwijaya," kata Direktur Utama Sriwijaya Air, Chandra Lie, usai menjenguk korban di RS Asia Medika, Kamis. Sedang atas penyebab kejadian itu pihak manajemen Sriwijaya Air menyerahkan semuanya kepada penyidik berwenang khususnya Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dan Departemen Perhubungan untuk melakukan penyelidikan. Pesawat naas tersebut dinilai layak terbang dan sebelum melaksanakan penerbangan ke Jambi telah dilaksanakan pemerikskaan atau "Freflight Inspection" dan tidak ada permasalahan teknis dengan pesawat tersebut. "Semua kondisi pesawat sangat bagus termasuk mesin maupun instrumentnya," kata Chandra. Dalam musibah itu pesawat dengan nomor penerbangan SJ 062 berangkat dari Bandara Soekarno Hatta Jakarta Rabu (27/8) pukul 15.25 Wib dan tiba Jambi 16.37 Wib dalam kondisi habis hujan. Sedang jarak pandang saat itu menurut pihak bandara normal yakni 8 km serta tiupan angin empat knot (normal) dan pada saat mendarat kondisinya semua dalam keadaan normal dan tidak ada kerusakan mesin. Sriwijaya Air saat ini telah melayani penerbangan ke 31 kota dengan 19 armada jenis boing 737 seri 200, 300 dan 400 dengan total penerbangan per hari 105 hingga 115. Kemudian pada 2009, pihak Sriwijaya Air juga mengoperasikan pesawat jenis boing 737-800 NG untuk rute domestik dan internasional sebanyak tiga unit.(*)

Pewarta: rusla
Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2008