London (ANTARA News) - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Oslo, Norwegia, untuk pertama kalinya mengikuti Mela Festival yang dibuka secara resmi Ratu Sonja Haraldsen dari Kerajaan Norwegia yang didampingi Walikota Oslo Fabian Stang, di Gedung R`dhussen /City Hall. Mela festival yang merupakan festival kebudayaan terbesar di Norwegia berlangsung selama tiga hari itu dikunjungi lebih 300.000 orang, kata Kuasa Usaha Ad-Interim KBRI Oslo, Mansyur Pangeran, kepada ANTARA News London, Jumat. Dikatakannya, dalam festival itu Indonesia menampilkan seni budaya Indonesia khususnya dari Bali, antara lain berbagai patung, ukir-ukiran dan lukisan Bali, display Barong Bali dan seperangkat peralatan gamelan. Stan Indonesia yang bernuansa Bali terletak di pintu masuk utama Mela Festival setiap hari dipenuh pengunjung yang tertarik dengan penampilan barang-barang budaya yang ada. Pengunjung stand Indonesia sambil menyaksikan tayangan film mengenai promosi pariwisata juga dapat menikmati sajian makanan khas Indonesia berupa rempeyek dan mencoba serta memainkan gamelan Bali. Manyur Pangeran mengatakan bahwa banyak diantara pengunjung yang menyatakan pernah beberapa kali ke Indonesia khususnya Bali dan berkeinginan untuk kembali dan bisa mengunjungi daerah wisata lainnya seperti Lombok, Yogyakarta dan Toraja. Kehadiran Indonesia pada Mela Festival 2008 ini diharapkan dapat semakin memperkenalkan kekayaan seni dan budaya serta pariwisata Indonesia di Norwegia untuk menarik lebih banyak lagi masyarakat Norwegia berkunjung ke Indonesia, ujarnya. Manyur Pangeran mengatakan, Mela Festival bertujuan untuk mengangkat dan memperkenalkan seni dan budaya khususnya dari masyarakat pendatang di Norwegia antara lain dari Asia, Afrika, Eropa Timur, Timur Tengah, Amerika Latin dan tuan rumah Norwegia. Mela diartikan sebagai meeting point atau tempat bertemunya para artis, seniman masyarakat pendatang untuk saling menampilkan seni dan budaya dari negara asal mereka. Selama festival ditampilkan berbagai tarian-tarian tradisional, kreatif dan tarian modern serta musik tradisional, pop, jazz, rap, hip-hop dan musik reggae oleh para seniman dan musisi dari 23 negara. Festival yang digelar di tempat terbuka sekitar gedung nobel dekat dermaga pelabuhan Aker Bryge salah satu pusat turis di Oslo dijual berbagai jenis makanan tradisional dari seluruh peserta yang berada di sekitar 200 stand, demikian Mansyur Pangeran. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2008