Jakarta (ANTARA News) - Dalam kompetisi dan persaingan yang semakin ketat dan terbuka, pilihan untuk memiliki strategi promosi yang jitu dan tepat sasaran bagi setiap negara merupakan syarat mutlak untuk merebut pasar yang lebih luas sekaligus mengembangkan kegiatan pertanian yang berwawasan bisnis global. Ketua V Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Febrizal Rahmana dalam keterangan tertulisnya sehubungan akan diadakan AGRINEX Int'l Expo 2009, di Jakarta, Sabtu, mengatakan, dengan kegiatan promosi dalam bentuk pameran, Agrinex dapat dimanfaatkan secara optimal untuk membuka kesempatan dan potensi untuk meraih pasar lebih luas. AGRINEX Int'l Expo 2009, katanya, adalah, kelanjutan dari AGRINEX 2007 dan AGRINEX 2008 yang telah mendapat dukungan dari berbagai kalangan termasuk pemerintah, pengusaha, akademisi dan masyarakat luas. Ia mengatakan, bukan seperti pameran lain dengan orientasi penjualan, AGRINEX lebih banyak ditujukan untuk pembangunan citra agribisnis Indonesia sehingga pengunjung dapat mengapresiasi wajah agribisnis Indonesia dari stand yang ditampilkan oleh para peserta. "Dengan citra yang baik, agribisnis Indonesia akan mampu merubah paradigma pertanian dan memberikan kontribusi terhadap perekonomian nasional, terbukti pertumbuhan agribisnis Indonesia menunjukkan angka pertumbuhan tertinggi semenjak krisis," katanya. AGRINEX Int'l Expo 2009 diharapkan dibuka oleh Presiden RI dan ditutup oleh Wakil Presiden RI. AGRINEX Int'l Expo 2009 akan digelar selama 3 (tiga) hari tanggal 6 sampai 8 Maret 2009 di Hall A, Hall B dan Cendrawasih Room, Jakarta Convention Center. Febrizal mengatakan, Agrinex Int'l Expo 2009 menjadi sarana komunikasi bisnis didalam negeri yang bertaraf Internasional, sarana interaksi yang lebih dinamis dan konstruktif antara petani, pelaku bisnis, kalangan industri praktisi, akademis dan birokrasi dalam membangun jejaring agribisnis yang semakin kokoh. Agrinex Int'l expo 2009 juga diharapkan bukan hanya sekedar mewujudkan "business awareness", akan tetapi mengarah pada terciptanya "business contact" (kontak bisnis), antara pelaku agribisnis di dalam negeri maupun dengan pelaku agribisnis luar negeri. (*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2008