Kolombo (ANTARA News)- Para gerilyawan Macan Tamil meledakkan sebuah bom di pusat bisnis Kolombo, Sabtu mencederai hampir 50 orang , kata para pejabat, sementara pasukan pemerintah tetap melakukan serangan besar-besaran terhadap pemberontak. Satu paket yang ditinggalkan dekat para pedagang di trotoar di daerah Pettah yang ramai ibukota itu meledak, kata polisi, tidak jauh dari terminal bus utama dan stasiun kereta api. "Kami menerima 48 orang yang cedera akibat ledakan bom itu," kata seorang direktur Rumah Sakit Nasional Kolombo , Anil Jasinghe. "Ada tujuh wanita dan dua anak-anak di antara mereka yang cedera itu. Hanya dua atau tiga orang yang perlu dioperasi, yang lainnya cedera ringan dan sedang," katanya. Mereka yang luka ringan dirawat paramedis. Tidak ada segera yang mengaku bertanggungjawab atas serangan itu tetapi kantor Presiden Mahinda Rajapakse mengatakan para separatis Macan Pembebasan Tamil Eelam (LTTE) diduga melakukan serangan bom itu. "Beberapa komplotan LTTE baru-baru ini untuk melakukan serangan-serangan bom terhadap instalasi-instalasi pemerintah, traanpor umum dan sipil telah digagalkan setelah adanya informasi komplotan teroris yang diungkapkan para kader LTTE yang ditahan oleh polisi," kata kantor presiden itu dalam sebuah pernyataan. Kementerian pertahanan mengatakan keamanan telah ditingkatkan di daerah itu setelah ledakan tersebut. Polisi menutup daerah bisnis Pettah setelah serangan itu, yang terjadi saat pasukan pemerintah terus menggempur sasaran-sasaran Macan Tamil di utara negara itu. Pemberontak juga dituduh melakukan sejumlah serangan bom terhadap transpor umum dan ledakan-ledakan lain dalam bulan-bulan belakangan ini sementara militer meningkatkan tekanan terhadap negara mini defakto di daerah utara. Serangan itu terjadi ketika kementerian pertahanan mengatakan 18 gerilyawan dan seorang tentara pemerintah tewas dalam pertempuran baru , Jumat. Pertempuran terbaru itu menambah jumlah pemberontak yang dibunuh pasukan sejak Januari menjadi 6.185 orang, demikian menurut data pemerintah. Pemerintah mengatakan 582 tentara mereka tewas dalam periode yang sama. Serangan Sabtu itu terjadi sehari setelah pemberontak menuduh pasukan pemerintah meledakkan sebuah bom di pinggir jalan dan menewaskan dua warga sipil di wilayah yang dikuasai pemberontak. Seorang pria dan seorang anak tewas ketika ketika kendaraan mereka kena ledakan bom di Nedunkerni di daerah Wanni Kamis petang, kata LTTE dalam sebuah pernyataan. Badan-badan bantuan PBB mengatakan hampir 115.000 orang mengungsi akibat pertempuran seru dalam dua bulan belakangan ini. Puluhan ribu orang tewas di kedua pihak sejak LTTE melancarkan pemberontakan separatis tahun 1972 untuk mendirikan sebuah negara bagi etnik minoritas Tamil di wilayah utara dan timur pulau itu, demikian AFP.(*)

Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2008