Sidoarjo (ANTARA News) - Menjelang Ramadan yang diperkirakan jatuh pada hari Senin (1/9), harga sembilan bahan pokok (sembako) di pasar tradisional di Sidoarjo, Jatim bergerak naik, sedangkan elpiji 12 kg naik menjadi Rp75 ribu dari sebelumnya Rp63 ribu per-tabung. Informasi yang dihimpun ANTARA di Pasar Larangan, Sabtu, menyebutkan, telur yang mulanya seharga Rp12 ribu/kg, kini naik menjadi Rp14.500, dan beras yang sebelumnya Rp5.500 naik menjadi Rp 5.700/kg. Sementara daging ayam yang semula Rp20 ribu/kg, bergerak di kisaran Rp22 ribu. Sedangkan, kelapa yang biasanya Rp4.000 melonjak drastis menjadi Rp8.000/butir. Kenaikan signifikan juga terjadi di komoditi cabai. Harga cabai yang sebelum hanya Rp18 ribu, naik drastis dikisaran Rp30-40 ribu/kg. Suaiyah (40), salah satu pedagang di Pasar Larangan berharap, pemerintah perlu segera mengeluarkan kebijakan mengenai kenaikan harga ini, agar harga kembali normal. "Akibat kenaikan itu, sekarang ini pembeli berkurang antara delapan sampai 10 orang dan bahan yang dibelinya juga berkurang, antara lima sampai tujuh kilogram," katanya mengeluh. Jika pemerintah tidak segera menanggapi hal ini, dikhawatirkan menjelang Lebaran Idulfitri nanti kenaikan akan semakin meningkat, seperti daging ayam potong bisa naik mencapai Rp25 ribu atau bahkan bisa lebih mahal lagi. Namun kekhawatiran Suaiyah itu berbeda dengan tanggapan Aminudin (45), pedagang Pasar Larangan lainnya. Ia mengaku, tidak terlalu risau dengan kenaikan harga daging ayam. Meski mengalami kenaikan, jumlah pembeli tidak akan turun, karena masyarakat memang memerlukannya. "Daging ayam itu kebutuhan pokok, berapapun harganya pasti akan dibeli. Tapi, mungkin kuantitas yang dibeli yang berkurang," katanya menambahkan.(*)

Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2008