Tunceli/Ankara, Turki (ANTARA News) - Empat petugas keamanan Turki dan dua pemberontak Kurdi tewas pada Minggu pagi setelah pemberontak itu melancarkan serangan roket terhadap markas tentara di Turki timur, kata sumber keamanan kepada Reuters. Serangan pertama terjadi pada sekitar pukul 01.00 (05.00 WIB) di propinsi Bingol, saat sekitar 15-20 anggota Partai Pekerja Kurdistan (PKK) terlarang menembakkan roket dan senjata laras panjang atas markas besar keamanan itu, kata sumber tersebut. Empat anggota gendarmes, polisi tentara penanggungjawab keamanan di pedalaman, tewas dalam serangan awal dan empat luka, kata kantor berita Dogan, pengejaran dilakukan untuk menangkap yang bertanggungjawab. Pemberontak itu lari setelah dua di antara anggotanya tewas akibat bakutembak dengan anggota keamanan tersebut. Tentara melancarkan gerakan pencarian, didukung helikopter, untuk menemukan kelompok pemberontak itu. Media melaporkan dua tentara juga tewas pada Sabtu pagi setelah pemberontak menembaki pangkalan lain tentara di propinsi Silopi, Turki tenggara. Pengulas menyatakan PKK, yang diperlemah oleh serangan tentara Turki di persembunyiannya di Irak utara, meningkatkan serangan atas sasaran penduduk dan tentara. PKK melancarkan pemberontakan bersenjata terhadap negara Turki pada 1984 untuk membentuk tanah air suku di daerah berpenduduk sebagian besar Kurdi di Turki tenggara. Sekitar 40.000 orang tewas akibat sengketa tersebut. Turki, seperti Eropa Bersatu dan Amerika Serikat, menyatakan kelompok itu gerombolan teroris. Kelompok pemberontak Kurdi menyatakan bertanggungjawab atas serangan bom pada dua pekan lalu di kota pantai Turki, Mersin dan Izmir, kata kantor berita dekat dengan pemberontak Kurdi. Tersangka pembom jibaku meledakkan bom di mobilnya di dekat kota Mersin di tepi laut Tengah, menewaskan dirinya dan melukai 12 polisi. Dua hari kemudian, 16 orang luka, termasuk delapan polisi dan tiga tentara, akibat bom mobil, yang menghancurkan bus kecil di kota Izmir, Turki barat. Media Turki pada pekan lalu menyatakan delapan orang ditahan berkaitan dengan serangan Izmir tersebut. Kantor berita Firat melaporkan bahwa Elang Kebebasan Kurdistan (TAK) menyatakan pemberontak mereka melakukan kedua serangan itu. Kelompok bayangan TAK diduga memunyai hubungan dekat dengan pemberontak PKK. Sebelum pernyataan bertanggungjawab itu muncul, pengulas menyatakan PKK meningkatkan serangan bom di Turki untuk menunjukkan masih kuat, walaupun diperlemah oleh serangan udara Turki atas pangkalannya di Irak utara. Pejuang garis keras dan gerilyawan kiri juga melancarkan serangan bom di Turki pada masa lalu. Pada pekan sebelumnya, dua bom meledak di daerah Istambul menewaskan 17 orang, sementara enam orang tewas sesudah tiga orang bersenjata menyerang konsulat Amerika Serikat di Istambul pada Juli. Sumber tentara menyatakan gerilyawan Kurdi melancarkan serangan roket terhadap markas pasukan keamanan di propinsi Mus, Turki timur, menewaskan satu polisi dan mencederai tiga lagi. Delapan dari 10 tersangka ditahan sehubungan dengan teror bom menelan banyak korban pada pekan lalu di Istambul ditahan pada awal Agustus. Laporan menyatakan mereka ditahan dengan tuduhan menjadi anggota PKK, meskipun tidak ada penjelasan resmi, demikian sejumlah kantor berita melaporkan.

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2008