Banda Aceh (ANTARA News) - Suasana di Kota Banda Aceh sedikit lenggang dibanding hari-hari biasa karena sebagian warga terutama kalangan mahasiswa dan pelajar kembali ke kampung asalnya untuk merayakan hari "meugang" (penyembelihan hewan ternak), menjelang sehari puasa Ramadhan 1429 Hijriyah. Wartawan ANTARA di Banda Aceh, Minggu, melaporkan, suasana sepi sangat terasa di sejumlah ruas jalan raya karena arus kendaraan bermotor yang berkurang seperti jalan utama T Hasan Dek (Beurawe) dan T Nyak Arief. Berkurangnya arus kendaraan bermotor di sejumlah ruas jalan utama Kota Banda Aceh itu karena sebagian besar warga dari berbagai profesi lebih memilih daerah asalnya merayakan hari "meugang" bersama orangtua dan sanak keluarganya di kampung. "Hari ini, ita lebih leluasa di jalan raya karena kendaraan bermotor berkurang. Tidak seperti biasanya, kepadatan arus lalulintas di Banda Aceh cukup padat," kata Saifuddin, penduduk Kuta Alam Kota Banda Aceh. Menurutnya, banyaknya warga yang mudik menjelang puasa Ramadhan itu dikarenakan hari "megang" pertama dan kedua jatuh pada Sabtu dan Minggu. "Artinya, dua hari itu merupakan libur bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan pegawai swasta, sehingga mereka gunakan kesempatan untuk pulang kampung merayakan `meugang` bersama orangtua serta sanak saudaranya," kata dia. Selain itu, kalangan mahasiswa dan siswa juga mulai libur sehingga para perantau berbondong-bondong pulang ke daerah asalnya. "Akibatnya, sebagian desa-desa yang dihuni perantau baik pegawai, siswa dan mahasiswa kini menjadi sepi, karena pemiliknya mudik menjelang puasa Ramadhan," kata Saifuddin. Selain itu, rumah kontrakan di sejumlah desa yang selama ini banyak dihuni anak kost juga sudah terlihat kosong seperti di Kelurahan Beurawe, Lampriet, Kuta Alam dan Lampineueng. Sementara itu, sebagian warga juga terlihat membersihkan rumah ibadah (masjid dan meunasah) untuk menyambut kedatangan puasa Ramadhan 1429 Hijriyah.(*)

Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2008