Kuala Lumpur (ANTARA News) - Pemimpin oposisi Malaysia Anwar Ibrahim menyatakan akan mencabut kebijakan-kebijakan diskriminasi positif yang menimbulkan kontroversial bagi suku Melayu Muslim, jika ia meraih kekuasaan di negara berbilang budaya itu. Anwar mengatakan akan mengganti Kebijakan Ekonomi Baru (NEP) yang diluncurkan pada awal tahun 1970-an dengan sebuah sistem yang mendorong semua warga Malaysia miskin, apakah mereka orang Melayu yang mayoritas atau mereka dari etnis minoritas China dan India. "Kami akan melakukan segalanya saat berkuasa untuk membantu kaum miskin dan lemah bagi mayoritas suku Melayu dan orang-orang miskin China dan India, tapi kami melakukan atas dasar kebutuhan," kata dia di Kuala Lumpur, Selasa. Ia juga berjanji akan menghapus skema Izin Disetujui (AP) bagi impor mobil, yang diklaim telah memperkaya sejumlah kecil pengusaha Melayu. "Mereka yang bicara tentang dominasi Melayu akan menyadari bahwa AP merupakan kasus klasik dimana warga Melayu dan nama Melayu disalahgunakan, diperkosa dan dijarah oleh segelintir orang," katanya dalam jumpa pers. Anwar, mantan deputi perdana menteri dan menteri keuangan yang dipecat dan dipenjarakan satu dekade lalu, telah bertekad menggulingkan pemerintah dengan bantuan para anggota parlemen yang membelot dalam beberapa pekan. (*)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2008