Jakarta (ANTARA) -
Populasi anjing liar di RW011, Kelurahan Klender, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur, mulai berkurang sejak ada warga yang mengadopsi untuk dipelihara.
 
"Awalnya enam ekor anjing liar, terus warga ada yang mau pelihara, diambil tiga, jadi sisa empat ekor lagi," kata Ketua RW011 Klender, Eddy Muchlis di Jakarta, Jumat.
 
Warga yang mengadopsi jenis anjing kampung itu karena merasa tidak tega melihat hewan tersebut terlantar.
 
Sementara, dua dari empat ekor anjing yang tersisa telah dievakuasi petugas Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian ( KPKP) Jakarta Timur.
 
"Nah, sekarang sisa dua lagi masih keliaran," katanya.

​​​​​​Anjing liar tersebut sebelumnya dilaporkan Eddy ke Sudin KPKP Jaktim, Senin (3/11), sebab meresahkan warga sejak sebulan terakhir.

Baca juga: Dua dari delapan anjing yang meresahkan warga Klender telah ditangkap

Baca juga: Peternak kambing di Lebak resah ancaman anjing hutan

Baca juga: Menkes minta Pemda NTB optimalkan penanganan anjing liar
 
"Kalau ada yang olah raga, beli sayur, anak-anak main, pasti dikejar. Warga khawatir digigit kalau tidak ada penanganan yang serius," katanya.
 
Anjing-anjing itu pun sulit ditangkap karena gerakan lincah dan suka bersembunyi di saluran air perumahan yang kering.
 
"Ngeluarinnya itu harus pakai petasan. Setelah anjing itu keluar dari saluran got, kita tangkap dengan jaring," katanya.

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Ganet Dirgantara
COPYRIGHT © ANTARA 2019