Serang (ANTARA News) - Kelangkaan gas elpiji tabung isi 3 kg di Kota Serang sejak tiga hari terakhir masih berlanjut, bahkan tabung gas kosong 3 kg menumpuk di sejumlah gerai elpiji dan warung. "Kami kesulitan mendapatkan gas 3 kg, bukannya tidak ada gas di SPBE, namun karena banyaknya antrean dan order pemesanan (DO) yang dibatasi," kata Durotul Bahiyah salah seorang pemilik gerai elpiji PT Sinar Andaru di Serang, Rabu. Menurutnya, ada sekitar seratus tabung gas isi 3 kg kosong sudah tiga hari menumpuk di gerainya menunggu pengiriman gas dari SPBE Merak. Namun, belum ada kiriman gas, meskipun sudah beberapa kali menghubungi pihak agen elpiji di Serang dan Pertamina. Murniyati (37) salah seorang pemilik toko dan penjual gas di kompleks Cisait Puri Pratama, Kragilan Serang juga mengatakan, elpiji tabung isi 3 kg sudah lebih dari tiga hari terakhir terjadi kelangkaan, padahal gas tersebut banyak dibutuhkan warga, apalagi terjadi kelangkaan minyak tanah dan kenaikan harga elpiji 12 kg. "Kelangkaan elpiji 3 kg sudah tiga hari, sedangkan kelangkaan minyak tanah sudah lebih semingu," katanya. Menurutnya, harga elpiji 3 kg isi ulang saat ini dijual Rp15.000 pertabung, sedangkan elpiji 12 setelah ada kenaikan dijual Rp80.000 pertabung. Padahal, sebelumnya hanya Rp75.000, karena dari agen ia membelinya Rp72.000/tabung. Ketua Hiswana Migas Banten Rahmat Halim mengatkan, kelangkaan gas elpiji 3 kg bukan disebabkan terhambatnya pasokan dari Pertamina, namun karena tidak seimbangnya antara kebutuhan dengan jumlah pasokan ke wilayah Serang. "Sekarang permintaan gas 3 kg terus meningkat, sementara pasokan tidak seimbang dengan permintaan," katanya. Sementara itu, antrean warga untuk mendapatkan minyak tanah juga masih terjadi di beberapa lokasi pangkalan di Kota Serang, seperti di pangkalan minyak tanah Jalan Lontar Baru, Pasar Kepandean, Benggala dan sejumlah pangkalan lainnya di Kota Serang.(*)

Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2008