Sidoarjo (ANTARA News) - Pembuangan lumpur dari proyek PT Lapindo Brantas Inc. kembali dialirkan ke Kali Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, setelah kolam penampungan lumpur (pond) yang tersedia tidak mampu menampung lumpur dari pusat semburan. "Daya tampung kolam penampungan Perum TAS yang luasnya 144,8 ha dan selama ini menjadi tempat pembuangan lumpur, nyaris tak muat lagi, paling tinggal lima hari saja sudah penuh," kata Hubungan Masyarakat (Humas) Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS), Ahmad Zulkarnaen, di Sidoarjo, Jumat. Sekira tiga pekan ini pembuangan lumpur ke Kali Porong dihentikan, karena dilarang warga dari beberapa desa yang ada di sepanjang Kali Porong. Akibat pembuangan lumpur itu, Kali Porong menjadi dangkal, bahkan sedimentasi sudah sangat memprihatinkan. Para warga itu menuntut BPLS segera melakukan normalisasi Kali Porong. Saat ini BPLS mengerahkan empat ekskaponton ke Kali Porong untuk mengurai sedimentasi lumpur itu, namun hasilnya tak optimal, karena tidak disertai penggelontoran air, sehingga lumpur tak bisa mengalir ke muara. Zulkarnain mengatakan, pihaknya saat ini mulai mengalirkan pembuangan lumpur ke kolam (pond) utama yang luasnya 115,7 hektar dan itupun ketinggian pond hanya tinggal satu meter. "Namun, di kolam utama itu sudah tersedia pipa pembuangan lumpur yang menghubungkan ke Kali Porong," katanya. Ia menambahkan, jika sewaktu-sewaktu kedua pond yang selama ini menjadi andalan pembuangan pasca dilarang warga, pihaknya tinggal membuka kran dan mengalirkan lumpur ke Kali Porong. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2008