Jayapura (ANTARA News) Sampai akhir tahun ini atau selambat-lambatnya awal tahun 2009, sebanyak 192 Kepala Keluarga (KK) atau 708 jiwa masyarakat Papua di Papua New Guinea (PNG) akan kembali ke kampung halaman mereka di Provinsi Papua, demikian "Independent Group Supporting the Autonomous Region of Papua with the Republic of Indonesia" (IGSARPRI) di Jayapura, Sabtu. Ketua Dewan Pendiri Yayasan IGSARPRI Franzalbert Yoku kepada ANTARA mengemukakan, warga Papua di luar negeri ini akan kembali ke daerah asalnya di Kabupaten Jayapura, Teluk Cenderawasih, Sorong, Jayawijaya, Puncak Jaya, Merauke, Tolikara, Keerom, Boven Digoel dan Mimika. IGSARPRI terus menggalang usaha pemulangan (repatriasi) warga Papua yang selama bertahun- tahun bermukim di PNG ke tanah kelahiran mereka, baik di Provinsi Papua maupun Provinsi Papua Barat. "Sejak 2006 IGSARPRI telah menggalang repatriasi warga masyarakat Papua yang bermukim di PNG. Yayasan juga menjalin kerjasama dengan Depdiknas untuk memberi beasiswa pada putra-putri Papua kelahiran PNG belajar di berbagai perguruan tinggi di Jawa," kata Franzalbert. Diakuinya, perjuangan yayasan ini untuk mengembalikan masyarakat warga Papua di perantauan dilandasi UU Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus (Otsus) Provinsi Papua sehingga seluruh warga Papua menjadi tuan di negerinya sendiri. Usaha yayasan mendapat dukungan penuh Pemerintah Pusat khususnya Departemen Luar Negeri dan Departemen Dalam Negeri serta Pemerintah Provinsi Papua. Gubernur Papua Barnabas Suebu SH mengatakan, pemerintah berjanji tidak akan memberi perlakukan berbeda pada warga Papua yang sempat tinggal di luar negeri ini, sebaliknya akan mengintegrasikan mereka dalam Program Rencana Strategis Pembangunan Kampung (Respek). Para repatrian tidak boleh membangun kampung sendiri yang terpisah dari kampung yang sudah ada sehingga mereka kembali sepenuhnya ke dalam masyarakat. Di samping menyediakan lingkungan tinggal yang layak, pemerintah juga mendorong para pemuda eks PNG untuk belajar di berbagai perguruan tinggi di Jawa. Pada tahap pertama tahun 2006 delapan orang pemuda eks PNG dikuliahkan di Jawa, sedangkan di tahap kedua tahun 2008 sembilan orang telah memulai studi di berbagai universitas di Jawa. Menurut Franzalberth Yoku, orangtua para penerima beasiswa ke Jawa ini sudah terdaftar sebagai peserta program repatriasi dan akan kembali ke tanah leluhurnya Papua beberapa bulan mendatang. (*)

Pewarta: jafar
Editor: Jafar M Sidik
COPYRIGHT © ANTARA 2008