Jakarta (ANTARA News) - Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Anwar Nasution menyebut terdakwa kasus dana aliran Bank Indonesia (BI), Anthony Zeidra Abidin, sebagai tidak mempunyai moral karena menuduhnya menyimpan dendam. Usai berbuka puasa di rumah Ketua DPR, Agung Laksono, di Jakarta, Sabtu, Anwar mengatakan ia hanya sekedar bercanda ketika berbicara dengan Anthony di ruang kerjanya pada Desember 2006. "Itu kan bercanda-bercanda. Anton itu tidak punya moral. Dia datang kepada saya, dia panggil abang kepada saya minta nasihat. Tapi ternyata bawa tape tanpa saya tahu," tuturnya. Menurut Anwar, Anthony mendatanginya ke ruang kerja dua kali pada 8 Desember 2006 dan 15 Desember 2006 selama sekitar satu jam guna meminta nasihat penyelesaian penggunaan dana Yayasan Pendidikan Perbankan Indonesia (YPPI). Pada persidangan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jumat 5 September 2006, kuasa hukum Anthony, Maqdir Ismail, dalam eksepsinya membeberkan hasil pertemuan Anwar dan Anthony yang direkam oleh Anthony. Dalam pertemuan itu, Anwar ditemani Abdullah Zaini, anggota BPK yang dulunya anggota DPR RI. "Meskipun bukan bukti post factum, sikap Anwar ini disebabkan karena sakit hati seorang pemburu kekuasaan yang gagal meraih kekuasaan yang diinginkan, yaitu jabatan Gubernur BI," tegas kuasa hukum Anthony, Maqdir Ismail. Pada pertemuan itu, Anthony protes keras atas tindakan Anwar yang tak melibatkan dirinya sebagai pihak yang dituding menerima aliran dana BI tanpa melakukan konfirmasi. Pembicaraan mereka diam-diam direkam oleh Anthony. "Anthony mempertanyakan, apakah keterangan Rusli Simanjuntak (Kepala Biro Gubernur BI) tanpa didukung alat bukti lainnya dapat digunakan dalam mengambil kesimpulan audit. Namun pertanyaan tersebut tidak dijawab Anwar," tegas Maqdir. Saat itu, Anwar dengan logat Batak menyatakan, "Aku ini Ketua BPK, tidak ada lagi kemampuan aku mencari dana sebesar itu. Kalau aku jadi Gubernur Bank Indonesia kau bikin, selesai bagian penggantinya. Sekarang kau bikin si Burhan Gubernur, sekarang mati kau! Hahaha," ujar Maqdir menirukan Anwar seperti direkam Antony. Maqdir melanjutkan pernyataan Anwar, "Salah kau dulu, kenapa kau bikin aku di sini (maksudnya Ketua BPK). Kalau kau bikin aku di sana (Gubernur BI), dari dulu aku bayarnya. Hahaha," tambah Maqdir. Magdir memang menyebutkan, bisa saja ucapan Anwar untuk mengolok-olok Anthony. Tetapi, menurut dia, ucapan-ucapan ini adalah ungkapan sikap terpendam dan keinginan yang besar untuk berkuasa di BI. Maqdir mengatakan, rekaman itu akan diputar Anthony ketika Anwar menjadi saksi bagi dirinya di Pengadilan Tipikor nanti. Anwar mengatakan ia tidak menyimpan dendam dan justru telah memberi cukup waktu untuk menyelesaikan kasus dana YPPI sebelum akhirnya melaporkannya ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). "Bodoh itu. Kalau saya mau jadi Gubernur BI, bukan dia yang saya ajak bicara. Pangkatnya apa dia itu?" tukas Anwar. Namun, Anwar menegaskan, ia tidak akan mengambil langkah hukum atas pernyataan kuasa hukum Anthony di pengadilan. "Orang sudah kasihan seperti itu, kita kasihani lah. Masyarakat juga tahu mana benar mana tidak," ujarnya.(*)

Pewarta: kunto
Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2008