Cilacap (ANTARA News) - Perajin tempe dan tahu di Cilacap,Jawa Tengah mengeluhkan berkurangnya jatah kedelai bersubsidi yang diterima pada bulan Agustus lalu. "Pada bulan Agustus, saya hanya mendapat jatah kedelai 80 kilogram. Padahal bulan Juli mendapat 170 kg," kata seorang perajin tempe, Turinah (65), di Cilacap, Sabtu. Turinah mengaku heran terhadap berkurangnya jatah kedelai sejak pencairan pertama di bulan Juli hingga Agustus. "Bulan Agustus hanya 80 kg atau separuhnya jatah bulan Juli. Jangan-jangan jatah bulan September akan berkurang lagi," katanya. Menurut dia, jika jatah terus berkurang maka keadaan itu akan membingungkan perajin karena harus mengeluarkan uang untuk membeli kedelai nonsubsidi di pasaran. Kuota turun Secara terpisah, Kepala Seksi Hasil Hutan Kimia dan Aneka Industri Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Cilacap, Miskun mengatakan, pengurangan jatah kedelai bersubsidi bagi perajin disebabkan adanya pengurangan kuota untuk Kabupaten Cilacap. Menurut Miskun , sebelumnya pihaknya mengharapkan memperoleh kuota 1.500 ton kedelai bersubsidi, tetapi terealisasi sebanyak 1.144 ton sehingga harus dilakukan penyesuaian jatah bagi para perajin. Sementara mengenai berkurangnya jatah pada bulan Agustus, kata dia, hal itu kemungkinan disebabkan karena adanya keterlambatan penyaluran dari distributor sehingga jumlah yang disalurkan disesuaikan dengan kebutuhan perajin. "Untuk jatah September, saya telah meminta penyalur untuk mempercepat pendistribusian kedelai. Jangan sampai ada keterlambatan," katanya.(*)

Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2008