Jakarta (ANTARA News) - Bank Muamalat mendirikan perusahaan investasi bernama First Islamic Investment Bank Ltd., dengan modal awal 10 juta dolar AS di Malaysia. "Kami telah mendapatkan ijin dari LOFSA (Labuan Offshore Financial Services Authority) di Malaysia dan telah mendapatkan letter of content dari Bank Indonesia," kata Direktur Bank Muamalat Andi Buchori dihubungi ANTARA News, Senin. Ia mengatakan, perusahaan tersebut akan mulai diluncurkan pada Oktober 2008 dan Bank Muamalat akan menambah modal hingga 100 juta dolar AS. Sementara investasi untuk pembangunan infrastruktur perusahaan berupa IT diperkirakan sekitar 1 juta dolar AS. First Islamic Investment Bank Ltd., menurut dia, akan berkantor pusat di Kuala Lumpur dan kantor sekretariat di Labuan, Malaysia. Selain itu, juga membuka kantor di Jakarta. Menurut dia, didaftarkannya perusahaan tersebut di Malaysia karena membidik investor internasional, terutama investor Timur Tengah dan Afrika bagian Utara (Nothern Africa/MENA). Ia mengatakan, pendirian investment bank tersebut untuk menarik dana dari investor yang menanamkan modalnya di pembiayaan modal (equity financing) berjangka waktu menengah dan panjang, 5-10 tahun. Menurut dia, nantinya dana tersebut akan diinvestasikan untuk penyertaan modal pada proyek (private equity fund) dan investasi langsung (direct investment). "Jadi nantinya proyek-proyek yang dibiayai adalah proyek infrastruktur di Indonesia dengan jangka waktu lebih lama daripada investasi di pasar modal," tambahnya. Selain itu, pihaknya juga berbisnis dalam pembiayaan melalui surat utang (debt financing) dan menjadi penasehat keuangan (financial advisory). Sementara itu, Direktur Bank Muamalat U Saefudin Noer yang dihubungi secara terpisah mengatakan, pendirian anak perusahaan di Malaysia karena perpajakan yang lebih menarik. "Pajak lebih nyaman di Malaysia," katanya. (*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2008