Kediri (ANTARA News) - Kompor gas bantuan pemerintah dalam program konversi minyak tanah ke gas elpiji di Kabupaten Kediri, Jawa Timur, banyak yang rusak. Pimpro Survei, Distribusi, dan Edukasi Elpiji Tiga Kilogram, Kabupaten Kediri, Yuswan Khantono, Senin mengaku, hampir setiap hari rata-rata mendapatkan 10 sampai 15 unit kompor yang diterima warga terpaksa dikembalikan lagi karena rusak. "Sesuai dengan komitmen kami, kompor yang rusak itu tetap kami ganti. Setiap hari kami membagikan 250 kompor gas, sekitar 10 persennya rusak," katanya. Ia menyatakan, kerusakan itu disebabkan oleh pengangkutan dari Jakarta menuju Surabaya dilanjutkan pengiriman menuju Kabupaten Kediri. "Dari sini sudah kelihatan berapa kali kompor tersebut mengalami pemindahan tempat," katanya. Sedang kondisi fisik kompor tersebut ringkih karena bahannya terbuat dari seng, bukan plat sebagaimana kompor gas yang ada di pasaran. "Kerusakannya itu bervariasi, ada yang bagian knob (tombol), pemantik, hingga pada regulator. Semuanya ini lebih banyak disebabkan karena proses pengangkutan," katanya. Sampai saat ini pihaknya telah menyediakan gudang khusus untuk kompor-kompor rusak itu di Desa Poh Jarak, Kecamatan Plemahan, Kabupaten Kediri. Tahap I pendistribusian kompor gas bantuan pemerintah di Kabupaten Kediri dimulai sejak 30 Agustus 2008 dan akan berakhir pada 26 September 2008. Sedang Tahap II akan dimulai pada 7 Oktober 2008. Sampai dengan tanggal 7 September 2008, sebanyak 21.637 unit kompor gas itu telah diterima warga dan usaha mikro di enam kecamatan di Kabupaten Kediri.(*)

Pewarta: surya
Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2008