Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perhubungan akan mengembangkan Bandara Banda Neira dan menambah kapal Ro-Ro di Maluku usai menerima kunjungan dari pemerintah daerah Maluku.

“Banyak pendapat dari Bupati dan Wali Kota, khususnya berkaitan dengan konektivitas yaitu kapal dan pesawat,” kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi usai menerima kunjungan dari pemda Maluku di Kemenhub, Jakarta, Selasa.

Menhub akan merevitalisasi kapal-kapal, terutama kapal penumpang jenis RoRo berkapasitas 500-1.000 orang.

“Ada empat kapal, kita bangun satu kapal, dan tambahkan satu kapal lagi. Jadi ada enam kapal dioperasikan, keduanya juga akan dioperasikan BUMD,” katanya.

Dia juga memerintahkan kepada Direktur Jenderal Perhubungan Darat untuk survei usulan-usulan pemda-pemda untuk pembangunan dermaga.

“Kapal RoRo ini keliling. Kalau di Maluku ini ada bagian-bagian yang tidak terlalu signifikan. Jadi, saya minta satu baru satu tambah. Yang penting konektivitas laut ini berjalan,” katanya.

Pemda Maluku juga meminta pengembangan Bandara Banda Neira, di mana Kemenhub akan memperpanjang landasan pacu dari 1.100-1.200 meter menjadi 1,400 meter agar bisa didarati pesawat sekelas ATR-72 yang saat ini baru pesawat perintis.

“Ada perintis. Perpanjangan runway sekitar 1.100-1200 bisa jadi 1.400 supaya yang ke sana bisa pakai ATR,” ujarnya.

Terkait To Laut, Menhub mengusulkan adanya perwakilan pemda Maluku di Surabaya untuk mendaftarkan kebutuhan prioritas.

“Karena mereka punya masalah komunikasi, jadi ketika pesan sudah habis. Pak Gubernur meminta membuat perwakilan semua kabupaten mendaftarkan kebutuhannya diberi prioritas,” katanya.

Menhub berjanji pada Januari 2020 tidak ada angkutan yang kosong ke Maluku.

“Pastikan Januari tak ada lagi kekosongan,” ujarnya.


Baca juga: Kemenhub programkan pembangunan tiga bandara di Maluku
Baca juga: Kemenhub tambah delapan kapal tol laut di Maluku Utara


 

Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Subagyo
COPYRIGHT © ANTARA 2019