Medan (ANTARA News) - Praktik korupsi dan gratifikasi menyebabkan bangsa Indonesia dianggap lemah dan tidak mampu berkompetisi oleh dunia internasional karena sedikitnya SDM yang mampu bersaing dalam era globalisasi. "SDM Indonesia lebih `terlatih` untuk menempuh jalan pintas dengan korupsi untuk meraih tujuan," kata Presiden Indonesian Marketing Association (IMA), YW Junardy di Medan, Senin. Kondisi itu menyebabkan SDM Indonesia tidak mampu berkompetisi sehat di tingkat internasional, katanya dalam seminar "Etika Bisnis, Konsep dan Realita". Menurut dia, praktik korupsi dan gratifikasi merupakan perbuatan yang dilakukan oleh orang-orang yang tidak memiliki kepercayaan diri untuk bersaing secara sehat. Perbuatan tersebut sering dilakukan karena merasa tidak akan dapat memenangkan sebuah persaingan bisnis melalui cara yang sehat. Ironisnya, praktik tersebut sering dilakukan oleh pengusaha di Indonesia untuk mendapatkan atau memenangkan tender yang dincarnya. Praktik tersebut menyebabkan menyebabkan Indonesia tidak memiliki pebisnis yang handal dan mampu bersaing di level internasional yang menganut sistem terbuka dan global. Kondisi itu menyebabkan Indonesia menjadi salah satu negara yang paling tidak kempetitif di tingkat internasional, katanya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2008