Jakarta,  (ANTARA News) - Menneg BUMN Sofyan Djalil mengatakan sepuluh BUMN masuk program restrukturisasi 2009 melalui PT Perusahaan Pengelola Aset, karena mengalami kesulitan keuangan.

"Sepuluh BUMN masuk menjadi "pasien" PPA untuk disehatkan kinerja keuangannya," kata Sofyan Djalil, di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Senin.

Sofyan menjelaskan, 10 BUMN tersebut antara lain PT Merpati Nusantara Airline, PT Pal Indonesia, PT Industri Gelas, PT Djakarta Dlloyd, PT Hotel Indonesia Natour, PT Semen Kupang, PT Kertas Kraft Aceh.

Usai acara peresmian pemberian hibah 30 unit ambulance milik PT Askes kepada 30 Rumah Sakit Umum di seluruh Indonesia, Sofyan menjelaskan, ke 10 perusahaan tersebut masuk ke PPA telah melalui tahap "due diligence" (uji tuntas-red).

"Hasil setiap penilaian dan uji tuntas yang dilakukan PPA disampaikan kepada Kementerian BUMN untuk selanjutnya dimintakan persetujuan dari Menteri Keuangan," ujar Sofyan.

Ia menambahkan, keputusan masuk jadi pasien PPA ditentukan Menteri Keuangan melalui Surat Keputusan, yang menentukan apakah suatu perusahaan dilikuidasi atau diselamatkan.

"Beberapa perusahaan diantaranya sudah memiliki SK restrukturisasi seperti Merpati, sedangkan yang lainnya tinggal dalam proses," ujarnya.

Dana restrukturisasi 10 BUMN tersebut tergantung masing-masing perusahaan seberapa besar biaya yang dibutuhkan untuk dapat melanjutkan kegiatan perusahaan.

Meski begitu ujarnya, dalam melaksanakan tugasnya PPA tidak boleh merugi.

Untuk tahun 2008 ujar Sofyan, pemerintah telah mencairkan modal kerja untuk PPA senilai Rp1,5 trilin, dan akan ditambah sebesar Rp1 triliun melalui APBN.(*)

Editor: AA Ariwibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2009