Jakarta (ANTARA News) - Kementerian BUMN menyatakan menolak sementara rencana perusahaan penerbangan Belanda, KLM mengakuisisi saham Garuda Maintenance Facilities (GMF) anak perusahaan Garuda Indonesia. "KLM menyampaikan proposal akan membeli saham GMF, tetapi kita tidak menerimanya (akuisisi)," kata Menneg BUMN Sofyan Djalil, di Jakarta, Selasa. Menurut Sofyan, adanya minat KLM untuk masuk ke GMF merupakan hal yang patut dihargai, akan tetapi kita jadikan sebagai pemicu untuk meningkatkan kinerja perusahaan itu. "Welcome saja, tetapi untuk punya saham, tidak (ditolak)," katanya. Sebelumnya, Menneg BUMN Sofyan Djalil di kantornya, menerima sejumlah petinggi KLM, Gulf Air yang difasilitasi Kepala BKPM Muhammad Lutfi. Sofyan menambahkan, atas ide KLM tersebut pemerintah menyatakan untuk sementara akan menjalin kerjasama membangun berbagai fasilitas pemeliharaan pesawat antara lain d-check dan airframe. "Jadi untuk sementara kalau penjualan saham GMF, kita tidak punya opsi itu. Kerjasama operasional ya...," katanya. GMF yang bergerak pada perawatan pesawat terbang itu diutarakan Sofyan, akan difokuskan terlebih dahulu memperbaiki kinerja perusahaan baru kemudian menjual saham perdana kepada publik (IPO). "Kalau mereka (KLM) masuk setelah IPO bisa saja. Tetapi bukan sekarang," katanya.(*)

Pewarta: rusla
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2008