Sidoarjo (ANTARA News) - Warga sejumlah desa yang berada di sepanjang kali Porong meminta kepada Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS) untuk menghentikan pembuangan lumpur ke Kali Porong, karena kondisi Kali Porong sudah dalam tahap mengkhawatirkan. Camat Jabon Sidoarjo Totok Mariyanto di Sidoarjo, Selasa mengatakan, warga desa yang merasa keberatan dengan pembuangan lumpur ke laut, pula tanpa dibarengi upaya normalisasi yang maksimal, yaitu Desa Dukuh Sari, Kupang, Besuki, Kedungcangkring, Kecamatan Jabon. "Jika upaya normalisasi sudah dilakukan dan kali sudah normal, pembuangan lumpur ke Kali Porong boleh dilanjutkan lagi," katanya. Untuk menyampaikan aspirasi itu, katanya, warga desa sudah memasukkan surat izin demontrasi ke Polres Sidoarjo (10/9), untuk memprotes pembuangan lumpur ke Kali Porong di atas jembatan Besuki. Sementara itu, Kades Kupang Kecamatan Jabon, Soedjarwo mengatakan bahwa jika tidak segera dilakukan normalisasi secara maksimal, maka kawasan di sepanjang Kali Porong akan terjadi banjir. Hal itu, karena kedalaman Kali Porong sudah hilang dan sekarang menjadi dangkal endapan lumpur yang terus meninggi. "Agar tidak terjadi banjir seperti yang dikhawatirkan banyak warga, maka satu-satunya yang harus dilakukan adalah normalisasi Kali Porong secara maksimal, bukan ala kadarnya," katanya. Sebelumnya, Tim Pemantau Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (TP2LS) DPR kecewa dengan kinerja BPLS, karena dianggap tidak sesuai dengan target. "Sudah dua tahun berjalan tapi belum ada progres yang berarti. Banyak masalah yang jalan di tempat," kata anggota TP2LS DPR RI, Abdullah Azwar Anas saat rapat evaluasi dengan Pemprop Jatim di Surabaya (6/9). Bahkan, TP2LS juga mengkritik ketidaksiapan laporan yang dijelaskan BPLS terkait progress penyelesaian luapan lumpur di Porong Sidoarjo, sebab banyak fakta di lapangan yang bertolak belakang dengan laporan yang disampaikan.(*)

Pewarta: rusla
Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2008