Washington (ANTARA News) - Gedung Putih pada Rabu mengatakan pihaknya tidak setuju dengan rencana penurunan produksi minyak OPEC setengah juta barrel per hari, seraya mengatakan AS ingin melihat lebih banyak minyak datang ke pasar, tidak berkurang. "Kami tentu tidak setuju dengan itu," kata juru bicara wanita Dana Perino kepada para reporter. Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dalam pertemuan resminya di Wina, Austria, telah mencapai kesepakatan untuk menurunkan produksinya 520.000 barrel per hari (bpd) dalam 40 hari ke depan. Presiden OPEC yang juga Menteri Energi Aljazair Chakib Khelil,ketika ditanya seputar besaran penurunan produksi OPEC yang diusulkan saat ini, mengatakan: "Saya pikir jika anda melakukan perhitungan, penurunan itu adalah 520.000 barrel per hari." "Langkah (penurunan produksi) itu akan dilakukan negara anggota secepatnya, langkah tersebut dalam 40 hari ke depan," tambahnya. Salah seorang juru bicara OPEC mengatakan bahwa anggota kartel tersebut telah menyepakati untuk secara tegas mematuhi kuota yang ditetapkan 28,8 juta barrel per hari di luar Indonesia dan Irak, kembali ke level September 2007. "Sejak pasar terjadi kelebihan pasokan, konferensi menyepakati mematuhi alokasi produksi September 2007 yang berjumlah 28,8 juta barel per hari," kata juru bicara itu, membaca pernyataan dari organisasi minyak internasional tersebut. OPEC beranggotakan 13 negara itu mengadakan pembicaraan Selasa tengah malam hingga Rabu, sebelum mengambil keputusan mereka, di mana keputusan itu kemungkinan dapat mendorong harga minyak mentah yang mengalami penurunan. Harga minyak turun di bawah 100 dolar AS per barel untuk pertama kalinya dalam lima bulan di London, Selasa, pada saat minyak mentah Brent untuk pengiriman Oktober turun menjadi 99,04 dolar pada penutupan perdagangan. Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet untuk pengiriman Oktober turun 3,08 dolar ditutup pada harga 103,26 dolar AS per barrel. Harga minyak telah mencapai puncak tertinggi di atas 147 dolar AS pada Juli lalu, namun sekarang cenderung turun ke arah batas level psikologis 100 dolar AS, yang untuk pertama kalinya ditembus pada awal Januari lalu. Pernyataan OPEC tersebut membuktikan perubahan dalam sentimen pasar minyak terkait pelemahan pertumbuhan ekonomi, penguatan dolar, menurunnya ketegangan geopolitik serta pasokan yang berlebih, demikian AFP.(*)

Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2008