Kinshasa, (ANTARA News) - Pasukan perdamaian PBB di Republik Demokratik Kongo (DRC) telah dikirim ke tempat-tempat rawan di bagian timur negara itu untuk mengendalikan pertempuran yang meningkat antara pemberontak dan tentara. MONUC, Misi PBB di Republik Demokratik Kongo , yang memiliki 14.000 personil pasukan perdamaian di negara itu , mengerahkan pasukannya dari Sud Kivu dan Ituri ke arah Nord -Kivu , yang berbatasan dengan Uganda dan Rwanda, kata seorang jurubicara. "Kami memiliki satuan-satuan yang sangat gesit, kendaraan lapis baja, helikopter, kami siap," kata Letkol Jean Paul Dietrich. Pertempuran meletus akhir Agustus di Nord-Kivu antara pasukan pemerintah FARDC dan pemberontak CNDC yang dipimpin kolonel dari etnik Tutsi yang membangkang, Laurent Nkunda. MONUC akan terus turun tangan dengan segala cara yang dapat dilakukannya dan akan melakukan semua tindakan yang diperlukan untuk memberikan perlindungan terhadap penduduk dan kebebasan bergerak di jalan-jalan utama," kata Dietrich. Pasukan perdamaian juga akan mematroli Danau Kivu, yang merupakan bagian dari perbatasan antara DRC dan Rwanda , untuk mencegah para pemberontak mencapai Goma, ibukota wilayah Nord-Kivu, tambahnya. "Kami memiliki alat-alat di lapangan dan kami tidak akan membiarkan desa setelah direbut," kata Dietrich. Para pendukung Nkunda dan pasukan pemerintah secara reguler terlibat pertempuran di bukit-bukit Kivu Utara sejak 28 Agustus , dengan kedua pihak saling menyalahkan atas aksi kekerasan itu. Pertempuran itu, yang melanggar perjanjian perdamaian Goma ditanda tangani Januari itu tetap berlanjut kendatipun usaha-usaha pasukan perdamaian turun tangan mengatasinya. Pada hari Jumat , pasukan MONUC menggunakan helikopter terbang rendah dan melepaskan tembakan peringatan untuk menghentikan para pemberontak Nkunda merebut desa Nyanzale, di distrik Rutshuru , 65 km utara Goma. Pasukan pemerintah telah meninggalkan kota itu ketika pemberontak bergerak maju , kata sumber-sumber militer dan PBB. Dengan ketegangan meningkat , satu helikopter MONUC ditembaki pasukan pemerintah , kata Dietrich . Mandat pasukan perdamaian PBB itu memungkinkan mereka menggunakan kekuatan militer tidak hanya untuk melindungi penduduk sipil , kata jurubicara Sylvie van den Wildenberg di Kinshasa, Rabu. Para penandatangan perjanjian Goma (pemerintah dan pemberontak) harus mendukung tugas kami," katanya dan menambahkan ini semakin mempersulit keadaan. Ia mengulangi desakan MONUC agar kedua pihak mengakhiri pertempuran. Akan tetapi pada Rabu pagi pertempuran baru meletus di Ntamugenga, 60km utara Goma , dan di Kirotse dan Shasa, 40km timur Goma , kata Kolnel Antoine Mushumba dari brigade VI DRC. "Itu adalah yang keenam kali mereka menyerang kami dengan senjata-senjata berat dan ringan," katanya. Empat tentara yang cedera telah dibawa ke rumah sakit terdekat di Rushuru, kata seorang perawat di sana.(*)

Editor: AA Ariwibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2008