Jakarta (ANTARA News) - Volume impor dalam bulan puasa ini naik 15 sampai 20 persen disumbang dari pengadaan buah-buahan, tekstil, dan suku cadang industri. Menurut Dirjen Bea dan Cukai Departemen Keuangan Anwar Suprijadi, total volume ekspor dan impor sekitar 5.000 kontainer, 3.000 kontainer di antaranya adalah impor. Kenaikan itu dikontribusi oleh kebutuhan terkait puasa dan menjelang Lebaran. Di sela-sela meninjau kegiatan ekspor dan impor di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis, Anwar mengatakan, kenaiakan itu normal karena memang kebutuhan selama puasa hingga Idul Fitri naik. Direktur Teknis Kepabeanan Ditjen Bea Cukai Agung Kuswandono menjelaskan, sepekan sebelum Lebaran dan sepekan sesudahnya peningkatan jumlah kontainer yang masuk ke Pelabuhan Peti Kemas Tanjung Priok bisa mencapai 160 persen dari biasanya. Peningkatan itu dikhawatirkan bisa semakin menghambat arus barang setelah Lebaran nanti. "Seminggu sebelum Lebaran, pengeluaran kontainer berhenti karena para pekerja sedang pulang kampung. Tapi kapal datang terus, jadi menumpuk. Seminggu setelah Lebaran juga begitu. Importir tidak mengambil barang," jelasnya. Agung mengatakan, pihaknya sedang mempersiapkan pengaturan kontainer agar tidak menghambat arus pengeluaran barang saat setelah Lebaran. (*)

Pewarta: surya
Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2008