Washington (ANTARA News) - Ledakan besar sebuah bintang di tengah alam semesta beberapa waktu lalu menyemburkan sinar gamma langsung ke Bumi, sebuah tim ilmuwan internasional menyatakan Rabu. Dalam waktu 40 detik pada 19 Maret, ledakan sinar gamma itu dapat dilihat dengan mata telanjang di Bumi, kata mereka. Ledakan tersebut menjadi benda yang paling jauh yang dapat disaksikan dari planet ini tanpa menggunakan teleskop, ujar mereka, seperti dikutip Reuters. Sinar gamma, bentuk energi terkuat dari cahaya, tercipta dari berbagai kejadian yang menghasilkan energi dalam jumlah besar, seperti ledakan berbagai bintang dan peledakan bom nuklir. Ledakan sinar gamma, ledakan yang paling terang di alam semesta, terjadi bila bintang-bintang raksasa, dengan massa 20 hingga 30 kali massa Matahari, kehabisan bahan bakar nuklir mereka. Ketika inti bintang itu runtuh, maka muncul lah sebuah lubang hitam yang menyemburkan aliran gas yang kuat sekali. Ledakan bintang sekarat itu terjadi 7,5 miliar tahun silam dengan jarak 7,5 miliar tahun cahaya dari Bumi. Setahun cahaya jauhnya sekitar 10 triliun kilometer, yakni jarak yang ditempuh cahaya dalam setahun. Tidak mengancam Bumi Ledakan ini akan memungkinkan para ilmuwan menoleh ke waktu silam ketika alam semesta masih berusia 6 miliar tahun, atau kurang dari separuh umurnya sekarang dan sebelum Matahari dan Bumi terbentuk. Jika ledakan sinar gamma serupa berlangsung di wilayah galaksi Bima Sakti kita, beberapa tahun cahaya jauhnya, dan bukan miliaran tahun cahaya, ledakan tersebut boleh jadi akan mengganggu atmosfir Bumi dan menyebabkan efek "musim dingin nuklir" yang bisa mengancam kehidupan di planet kita, kata para peneliti. "Kita tidak dalam bahaya," tutur Paul O`Brien dari Universitas Leicester di Inggris, salah satu dari ilmuwan itu, dalam e-mailnya. "Sekalipun ledakannya sangat kuat, hanya sebagian kecil radiasinya yang mencapai Bumi. (*)

Pewarta: muhaj
COPYRIGHT © ANTARA 2008